Wall Street Menguat dengan S&P Cetak Rekor

S & P dan Dow telah mencatat kenaikan delapan bulan berturut-turut, sementara Nasdaq telah mencatat kenaikan lima bulan berturut-turut.

oleh Nurmayanti diperbarui 01 Des 2017, 05:19 WIB
Diterbitkan 01 Des 2017, 05:19 WIB
Wall Street
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, New York - Wall street menguat dengan indeks S&P ditutup mencetak rekor dan Dow Jones Industrial Average menembus angka 24.000 untuk pertama kalinya. Hal ini dipicu investor yang kembali memperoleh kepercayaan diri jika dorongan partai Republik Amerika Serikat (AS) untuk meloloskan kebijakan pajak akan berhasil.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 331,67 poin atau 1,39 persen menjadi 24.272,35. Sementara indeks  S & P 500 naik 21,51 poin atau 0,82 persen menjadi 2.647,58, dan Nasdaq Composite bertambah 49,63 poin atau 0,73 persen menjadi 6.873,97.

S & P dan Dow telah mencatat kenaikan delapan bulan berturut-turut, sementara Nasdaq telah mencatat kenaikan lima bulan berturut-turut.

Keputusan Senator Republik John McCain untuk mengembalikan aturan pajak memberikan sentakan baru bagi undang-undang tersebut.

McCain tampak membantu upaya pemberontakan Partai Republik untuk mencabut Obamacare, dan kata "ya" yang dipilih olehnya atas tindakan pajak dianggap penting.

Dia mengatakan kebijakan pajak baru akan meningkatkan ekonomi, meski "jauh dari sempurna."

"Kami telah melihat suara yang awalnya mengatakan 'tidak' membalik ke 'ya', sehingga membuat perjalanan RUU lebih pasti," kata Bucky Hellwig, Wakil Presiden senior BB & T Wealth Management di Birmingham, Alabama.

Senat dijadwalkan untuk mulai memberikan suara terkait amandemen RUU tersebut pada Kamis, dengan pemberian hasil suara terakhir pada Jumat dini hari.

Indeks blue-chip Dow  telah melampaui empat kali mencapai posisi 1.000 poin tahun ini, didukung pendapatan perusahaan dan data ekonomi yang kuat serta harapan untuk pemotongan pajak perusahaan. Nantinya dalam kebijakan pajak akan ada pemotongan tarif pajak perusahaan menjadi 20 persen dari 35 persen.

 Penurunan tarif pajak perusahaan menjadi 25 persen dapat meningkatkan pendapatan pada indeks S&P 500 sebesar 6,5 persen, kata ahli strategi ekuitas UBS, Keith Parker.

Pada hari Rabu, Nasdaq membukukan penurunan satu hari terbesar dalam lebih dari tiga bulan karena investor menjual saham teknologi.

Sementara indeks energi menjadi sektor yang terkuat, meningkat 1,55 persen setelah OPEC setuju untuk memperpanjang pemotongan produksi minyak sampai akhir 2018.

Sektor industri  naik 1,53 persen, dibantu oleh lonjakan hampir 2 persen saham transportasi, yang akan mendapat dorongan besar dari pemotongan pajak perusahaan.

Sektor Finansial juga mengupas kenaikan sebelumnya hingga berakhir turun 0,6 persen, didorong ekspektasi bahwa pemotongan pajak bank akan diteruskan kepada investor dalam bentuk pembelian kembali saham.

Sekitar 9 miliar saham berpindah tangan di Wall street, pada hari perdagangan tersibuk sejak 23 Juni. Ini berbeda dengan rata-rata 6,56 miliar untuk 20 sesi terakhir.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya