Pemotongan Pajak AS Berpeluang Lolos Bawa Bursa Asia Naik

Banyak investor memperkirakan pemotongan pajak tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi AS.

oleh Nurmayanti diperbarui 18 Des 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 18 Des 2017, 09:00 WIB
Bursa Saham Asia 6
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Tokyo Bursa Asia beringsut menguat mengekor Wall Street, yang mencapai rekor tertingginya pada pekan lalu seiring harapan jika kebijakan pajak Amerika akan lolos di parlemen.

Sementara pound sterling Inggris melayang mendekati posisi terendah 3 minggu di tengah pembicaraan Brexit.

Melansir laman Reuters, Senin (18/12/2017), indeks saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen, setelah naik 0,8 persen pekan lalu.

Sementara itu, Saham Australia naik 0,6 persen, mendekati level yang tidak terlihat sejak awal 2008. Indeks Nikkei Jepang naik 1 persen menjadi 22.795, tidak jauh dari puncaknya selama 25 tahun di posisi 23.382 pada bulan lalu.

Kebijakan reformasi pajak yang kemungkinan akan memotong pajak perusahaan menjadi 21 persen dari 35 persen, telah menjadi katalisator utama kenaikan pasar saham global di tahun ini.

Perombakan pajak ini diharapkan bisa mendongkrak keuntungan perusahaan, memicu aksi buyback saham dan pembayaran dividen yang lebih tinggi. Ini merupakan anugerah bagi para pemegang saham.

Hasil pemungutan suara undang-undang tersebut diharapkan keluar minggu ini. Jika disetujui, Presiden Donald Trump bisa mengesahkan undang-undang tersebut menjelang Natal, kata para analis.

"Pemungutan suara telah berubah dari menjadi 'mungkin', sampai sekarang terlihat seperti 'pasti," kata Chris Weston, Analis Pasar IG di Melbourne.

Banyak investor memperkirakan pemotongan pajak tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi AS, mendorong kenaikan suku bunga yang lebih cepat oleh Federal Reserve AS dan menyebabkan penguatan dolar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya