Jelang Keputusan The Fed, Bursa Asia Menghijau

Indeks patokan Korea Selatan Kospi naik 0,35 persen saat Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memulai perjalanan empat hari ke China.

oleh Arthur Gideon diperbarui 13 Des 2017, 08:45 WIB
Diterbitkan 13 Des 2017, 08:45 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Investor menunggu kesimpulan pertemuan dua hari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip CNBC, Rabu (13/12/2017), indeks patokan Korea Selatan Kospi naik 0,35 persen saat Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memulai perjalanan empat hari ke China. Program senjata Korea Utara dan sistem pertahanan rudal di Seoul diharapkan masuk dalam agenda pertemuan dengan para pemimpin China.

Di Sydney Australia, Indeks S&P/ASX 200 juta melonjak 0,2 persen pada perdagangan pagi ini. Saham perusahaan perbelanjaan Westfield melonjak 14 persen setelah menerima penawaran pengambilalihan senilai US$ 17 miliar dari miliarder Prancis.

Namun di Jepang, indeks Nikkei tertekan tipis 0,04 persen di awal perdagangan meskipun saham-saham sektor otomotif dan keuangan mengalami kenaikan.

Saham-saham energi di bursa Jepang menjadi pemberat indeks. Sementara saham-saham sektor teknologi bergerak campuran.

Di AS, sebagian besar indeks utama meningkat karena optimisme reformasi perpajakan. Dow Jones naik 118,77 poin atau 0,49 persen, mencatat rekor penutupan 24.504,80.

Saat ini, pelaku pasar tengah menunggu hasil pertemuan the Fed mengenai kenaikan suku bunga. Sebagian besar pengamat memperkirakan Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan hingga seperempat poin.

Investor juga tengah mengawasi langkah-langkah the Fed dalam menanggapi rencana perubahan kebijakan perpajakan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penutupan bursa AS

Wall Street
(Foto: Reuters)

S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Saham-saham di sektor industri keuangan menjadi pendorong penguatan kedua indeks acuan di bursa Amerika Serikat (AS) tersebut.

Investor melihat bahwa adanya potensi penurunan pajak akan mendorong perusahaan-perusahaan di AS untuk meningkatkan produksi sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Mengutip Reuters, Rabu (13/12/2017), Dow Jones Industrial Average naik 118,77 poin atau 0,49 persen menjadi 24.504,8. Untuk S&P 500 naik 4,12 poin atau 0,15 persen menjadi 2.664,11. Sedangkan Nasdaq Composite turun 12,76 poin atau 0,19 persen sampai 6.862,32.

Beberapa data ekonomi yang telah keluar menunjukkan angka yang positif. Ditambah lagi dengan sinyal positif reformasi Undang-Undang Perpajakan dengan memangkas pajak untuk korporasi dan individu dari 35 persen menjadi hanya 15 persen saja.

Sentimen tersebut mendorong kenaikan harga saham terutama saham-saham perbankan karena investor cukup optimistis melihat perkembangan perekonomian di Amerika Serikat.

Data-data ekonomi yang positif akan mendorong Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) untuk mendongkrak suku bunga acuan. Selama ini, beberapa pejabat the Fed memang ragu-ragu untuk menaikkan suku bunga karena melihat kondisi data ekonomi yang tak mendukung.

"Pendorong bursa saham AS karena pembicaraan mengenai perpajakan yang hampir selesai dan data ekonomi yang mendukung," jelas analis Keefe, Bruyette & Woods di New York, AS, RJ Grant.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya