Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road meningkatkan modal disetor dan ditempatkan ke sejumlah entitas usaha.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (13/2/2018), Perseroan melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) meningkatkan modal disetor dan ditempatkan di PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM).
Perseroan memiliki 77,11 persen saham di PT Waskita Toll Road. Adapun KKDM merupakan pemegang konsensi ruas jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Advertisement
"Modal disetor dan ditempatkan pada KKDM ditingkat sebesar Rp 73,47 miliar," ujar Sekretaris Perusahaan PT Waskita Karya Tbk, Shastia Hadiarti.
Baca Juga
Ia mengatakan, peningkatkan modal disetor dan ditempatkan ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional KKDM. Dengan penambahan modal disetor dan ditempatkan di KKDM ini maka struktur kepemilikan saham antara lain WTR memiliki sebanyak 99,56 persen atau setara 1,74 miliar saham. Selain itu, PT Jasa Marga Tbk memiliki 0,44 persen saham.
Ia menuturkan, bila Waskita Toll Road tidak melakukan peningkatan modal disetor dan ditempatkan pada KKDM, kepemilikan saham Waskita Toll Road pada KKDM akan terdilusi. Kemudian juga bila tidak ditambahkan modal akan ganggu operasional.
"Peningkatan modal ini juga untuk memenuhi kebutuhan operasional KKDM, maka apabila Waskita Toll Road sebagai pemegang saham tidak melakukan peningkatan modal disetor dan ditempatkan itu akan berpengaruh secara tidak langsung terhadap Persweroan sebagai kontraktor pada proyek pembangunan ruas jalan tol milik KKDM tersebut," jelas dia.
Selain itu, PT Waskita Toll Road juga membeli seluruh saham milik PT Energi Bumi Mining di PT Waskita Bumi Wira (WBW) sebesar 0,81 persen atau sebanyak 4.531 saham.
Adapun WBW selaku pemegang konsesi ruas jalan tol Krian-Legundi-Bunder, dan selaku anak perusahaan WTR dengan kepemilikan 98,64 persen telah meningkatkan modal dasar perusahaan semula Rp 1 triliun menjadi Rp 3,5 triliun.
"WBW pun meningkatkan modal disetor dan ditempatkan perusahaan sebesar Rp 831,33 miliar. Tujuan peningkatan modal disetor dan ditempatkan itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional WBW," kata dia.
Dengan ada pembelian seluruh kepemilikan saham EBM pada WBW oleh Waskita Toll Road dan peningkatan modal disetor dan ditempatkan tersebut, struktur kepemilikan saham pada WBW antara lain Waskita Toll Road memiliki saham sebanyak 99,78 persen saham. Kemudian PT Panca Wira Usaha Jawa Timur memiliki saham sebanyak 0,22 persen.
"Dengan transaksi pembelian saham milik EBM oleh WTR akan berikan tambahan pendapatan dan laba bagi perseroan sebagai pemegang saham mayoritas WTR," ujar Shastia.
Ia menambahkan, bila Waskita Toll Road tidak meningkatkan modal disetor dan ditempatkan pada WBW, kepemilikan saham WTR pada WBW akan terdilusi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Waskita Karya Terbitkan Obligasi
Sebelumnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menerbitkan surat utang tahap II tahun 2018 senilai Rp 3,45 triliun. Obligasi tersebut merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan III PT Waskita Karya Tbk senilai Rp 10 triliun.
Pada obligasi berkelanjutan III tahap II tahun 2018 ini menawarkan dua seri yaitu seri A dan B. Pada obligasi seri A akan ditawarkan Rp 1,17 triliun dengan tingkat bunga 7,75 persen. Jangka waktu obligasi seri A tersebut tiga tahun.
Sedangkan obligasi seri B diawarkan Rp 2,27 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,25 persen. Tenor waktu obligasi lima tahun.
Dana hasil penawaran obligasi sekitar 65 persen untuk modal kerja perseroan dalam pekerjaan konstruksi bangunan sipil, gedung dan EPC. Sisanya 35 persen digunakan untuk investasi di anak perusahaan PT Waskita Toll Road.
Adapun obligasi tersebu tidak dijamin dengan jaminan khusus. Akan tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan baik barang bergerak dan tidak bergerak.
Obligasi tersebut sudah peroleh hasil pemeringkatan atas obligasi dari PT Fitch Ratings Indonesia dengan peringkat A-.
PT Waskita Karya Tbk telah menunjuk penjamin pelaksana emisi obligasi antara lain PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan yang bertindak sebagai wali amanat PT Bank Mega Tbk.
Jadwal penawaran obligasi antara lain pada 19-20 Februari 2018, penjatahan pada 21 Februari 2018, distribusi obligasi secara elektronik pada 23 Februari 2018. Pencatatan obligasi pada 26 Februari 2018.
Advertisement