Liputan6.com, Jakarta - PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk akan mencatatkan saham pada perdagangan Kamis (15/2/2018). Perseroan merupakan emiten kedua catatkan saham perdana pada 2018.
Mengutip laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) 400 juta unit saham dengan nilai nominal Rp 100.
Penawaran saham itu sekitar 28,57 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran saham Rp 400. Jadi dana yang diraup dari IPO sebesar Rp 160 miliar. Sebelumnya harga penawaran Rp 350-Rp600.
Advertisement
Baca Juga
Dana hasil penawaran saham perdana akan digunakan untuk meningkatkan produksi tambang di dua konsesi milik perseroan. Perseroan memiliki empat konsesi tambang.
Perseroan telah menawarkan saham perdana 9-12 Februari 2018. Penjatahan pada 13 Februari 2018, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 14 Februari 2018. Yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Victoria Sekuritas Indonesia dan PT Mega Capital Sekuritas.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
LCK Global Kedaton Jadi Emiten Pertama pada 2018
Sebelumnya, saham PT LCK Global Kedaton akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa 16 Januari 2018. Dengan begitu, perseroan akan menjadi emiten pertama yang tercatat tahun ini. Lebih lanjut, saham perseroan akan tercatat dengan kode saham LCKM.
Dikutip dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perseroan melepas 200 juta saham ke publik. Harga saham yang ditawarkan Rp 208 per saham dengan nominal Rp 100.
Dalam aksi korporasi ini, LCK Global Kedaton menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Patut diketahui, perseroan memperoleh tanggal efektif 29 Desember 2017. Lalu tanggal penawaran umum dari 3 hingga 9 Januari 2018.
Tanggal penjatahan ialah 11 Januari 2018. Sementara, tanggal pengembalian uang pemesanan 15 Januari 2018. Lalu, tanggal distribusi secara elektronik juga berlangsung pada 15 Januari 2018.
Perusahaan ini bergerak di jasa konstruksi telekomunikasi. Pada aksi korporasi ini, perseroan akan meraup dana segar sekitar Rp 41,6 miliar.
Advertisement