Adhi Karya Kantongi Pendapatan Rp 15,15 Triliun pada 2017

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan pertumbuhan laba besih naik 64,07 persen menjadi Rp 515,41 miliar pada 2017.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Mar 2018, 11:45 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2018, 11:45 WIB
Adhi Karya
Ilustrasi Adhi Karya (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan kinerja positif sepanjang 2017. Ini didorong pertumbuhan laba bersih dan pendapatan.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (14/3/2018), PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 64,07 persen menjadi Rp 515,41 miliar pada 2017. Pada 2016, perseroan membukukan laba Rp 313,45 miliar.

Pertumbuhan laba itu didorong pertumbuhan pendapatan sebesar 36,98 persen pada 2017. PT Adhi Karya Tbk mencatatkan pendapatan Rp 15,15 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,03 triliun.

Beban pokok pendapatan naik 31,65 persen menjadi Rp 13,09 triliun.Hal itu mendorong laba kotor naik 84,53 persen menjadi Rp 2,05 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,11 triliun.

Di sisi lain, perseroan membukukan kenaikan beban usaha tumbuh 27,43 persen menjadi Rp 581,07 miliar pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 455,97 miliar. Laba usaha naik 126,96 persen menjadi Rp 1,70 triliun pada 2017.

Dengan melihat kondisi itu, perseroan mencatatkan laba per saham dasar naik menjadi 144,75 pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya 88,03. PT Adhi Karya Tbk mencatatkan total liabilitas naik menjadi Rp 22,46 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,59 triliun. Ekuitas perseroan tercatat menjadi Rp 5,86 triliu.

Perseroan kantongi total penerimaan arus kas dari aktivitas operasi sebesar Rp 10,85 triliun pada 31 Desember 2017. Kas yang dikantongi sebesar Rp 4,13 triliun pada 31 Desember 2017.

Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, saham PT Adhi Karya Tbk melemah 1,31 persen menjadi Rp 2.260 per saham. Total frekuensi perdagangan 346 kali dengan nilai transaksi Rp 3,9 miliar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Kontrak Baru Rp 1,32 Triliun

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan kontrak baru senilai Rp 1,32 triliun hingga akhir Februari 2018 ini. Kontrak ini merupakan proyek infrastruktur dan properti yang dibangun pada akhir Februari ini.

"Kalau dari carry over itu, tahun lalu sebesar Rp 30 triliun. Ini sudah termasuk sama proyek light rail transit (LRT) ya," tutur Direktur Keuangan Adhi Karya Haris Gunawan di Hotel GranDhika, Jumat 9 Maret 2018.

Realisasi kontrak baru dari perusahaan konstruksi pelat merah ini antara lain proyek tol dalam kota sebanyak 6 ruas sebesar Rp 278,8 miliar.Termasuk beberapa proyek Adhi Karyalain seperti fasilitas Makassar New Port sebesar Rp 234,6 miliar dan juga Jasmine Apartemen Bogor melalui anak perusahanya, yaitu PT Adhi Persada Gedung (APG) sebesar Rp 228,8 miliar.

Dengan banyaknya kontribusi lini bisnis yang dibangun, diketahui untuk segmentasi sumber dana berasal dari pihak swasta yang menyumbang 40,8 persen.

Sementara itu, nilai kontrak yang berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyumbang 58,1 persen dan diikuti oleh proyek pemerintah yang ikut andil sebesar 1,1 persen dari total nilai kontrak Adhi Karya.

Untuk kontribusi lini bisnis didominasi oleh lini konstruksi dan energi, yaitu 79,1 persen, kemudian ada lini bisnis properti, yaitu sebesar 14,4 persen, dan sisanya untuk lini bisnis lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya