Vale Indonesia Raup Laba USD 29,55 Juta pada Semester I 2018

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) catatkan kinerja positif sepanjang semester I 2018.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Jul 2018, 18:40 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2018, 18:40 WIB
Nikel
Ilustrasi Nikel (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) catatkan kinerja positif sepanjang semester I 2018. Hal itu didukung tingginya volume pengiriman dan rata-rata harga realisasi nikel.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (26/7/2018), PT Vale Indonesia Tbk cetak pertumbuhan pendapatan 28,34 persen menjadi USD 374,61 juta pada semester I 2018. Pada periode semester I 2017, perseroan catatkan pendapatan USD 291,88 juta.

Pendapatan tersebut mendorong perseroan cetak laba USD 29,55 juta pada semester I 2018 dari periode sama tahun sebelumnya rugi USD 21,64 juta.

Perseroan membukukan beban pokok pendapatan naik tipis 3,6 persen menjadi USD 321,07 juta pada semester I 2018. Hal itu mendorong laba bruto naik menjadi USD 53,53 juta pada semester I 2018 dari periode sama tahun sebelumnya rugi USD 17,99 juta.

Beban usaha perseroan naik menjadi USD 5,72 juta pada semester I 2018 dari periode sama tahun sebelumnya USD 5,41 juta. Perseroan mencatatkan laba usaha USD 44,02 juta pada semester I 2018 dari periode sama tahun sebelumnya rugi USD 27,37 juta.

Perseroan menctatakan liabilitas turun menjadi USD 310,93 pada 30 Juni 2018 dari 31 Desember 2017 sebesar USD 365,19 juta. Ekuitas perseroan naik menjadi USD 1,84 miliar pada 30 Juni 2018. Kas perseroan naik menjadi USD 185,9 juta pada 30 Juni 2018.

PT Vale Indonesia akan terus melakukan kontrol yang hati-hati atas pengeluaran untuk jaga ketersediaan kas.

Perseroan juga telah keluarkan USD 13,3 juta untuk belanja modal pada kuartal II 2018 dari periode kuartal I 2018 sebesar USD 16,5 juta.

PT Vale Indonesia Tbk akan produksi sekitar 77 ribu ton nikel dalam matte. Di saat bersamaan, perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif penghematan biaya untuk pertahankan daya saing perseroan dalam jangka panjang.

 

Produksi Perseroan

Pertambangan
Ilustrasi Foto Pertambangan (iStockphoto)

Meski kinerja keuangan positif, produksi nikel dalam matte turun tipis 3,4 persen menjadi 36.034 metrik ton pada semester I 2018 dari periode sama tahun sebelumnya 37.331 metrik ton.

Penjualan nikel matte susut 3,07 persen dari 37.144 metrik ton pada semester I 2017 menjadi 36.003 metrik ton pada semester I 2018.

Sementara itu, harga realisasi rata-rata meningkat menjadi USD 10.405 pada semester I 2018 dari periode sama tahun sebelumnya USD 7.858.

Namun, kalau dilihat secara kuartal, produksi nikel perseroan naik dari 17.141 metrik ton pada kuartal I 2018 menjadi 18.893 metrik ton pada kuartal II 2018.

Penjualan naik menjadi 18.764 metrik ton pada kuartal II 2018 dari periode kuartal I 2018 sebesar 17.240.

"Produksi nikel dalam matte sekitar 10 persen pada kuartal II 2018 dibandingkan kuartal I 2018. Selain itu, pendapatan sekitar 20 persen lebih tinggi, disebabkan oleh lebih tingginya volume pengiriman dan rata-rata harga realisasi pada kuartal II 2018," ujar CEO PT Vale Indonesia Tbk, Nico Canter.

Ia menambahkan, pengiriman nikel dalam matte meningkat sekitar 9 persen menjadi 18.764 metrik ton dan rata-rata harga realisasi naik 10 persen menjadi 10.880 per ton pada kuartal II 2018 dibandingkan kuartal I 2018.

"Namun, dengan kondisi pasar yang naik turun, kami akan tetap fokus dalam optimalkan kapasitas produksi kami, meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya