Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tengah menyelesaikan proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan dengan jumlah total nilai kontrak mencapai Rp 97,64 triliun. Proyek-proyek yang tengah dikembangkan antara lain jalan tol, baik Trans Jawa maupun Trans Sumatera.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Shastia Hadiarti menjelaskan, pendapatan usaha Perseroan tercatat sebesar Rp 22,90 triliun atau bertumbuh 47,26 persen dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 15,55 triliun.
Baca Juga
Dari pendapatan tersebut, perseroan mampu menorehkan laba bersih pada triwulan II 2018 tercatat Rp 3,94 triliun. "Angka tersebut meningkat 176 persen dibandingkan laba bersih yang dicapai pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp. 1,426 triliun," jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (24/8/2018).
Advertisement
Salah satu pendorong kenaikan tersebut adalah adanya laba pada anak perusahaan sebesar 30 persen dan sisanya berasal dari operasional Perseroan.
Pada semester II 2018, Waskita Karya diharapkan akan menerima pembayaran dari sejumlah proyek turnkey yang rampung dengan perkiraan nilai Rp 19 triliun. Di antaranya adalah pembayaran proyek LRT Sumatera Selatan yang akan cair Rp 4 triliun pada triwulan III.
Sisanya berasal dari beberapa proyek turnkey lainnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Posisi Keuangan
Rasio utang berbunga terhadap ekuitas (DER) pada posisi Juni 2018 adalah 2,13 (dua koma satu tiga) kali. Menurut covenant credit waskita kepada pihak ketiga, maksimal rasio utang berbunga kepada ekuitas yang diperbolehkan sebesar 3 (tiga) kali.
Rasio keuangan Perseroan masih cukup baik, dengan angka Current Ratio sebesar 1,2 (satu koma dua) kali dan Debt Service Coverage Ratio sebesar 3,6 (tiga koma enam) kali.
Perhatian terhadap prinsip keamanan dalam bekerja (safety first) dengan selalu mengedepankan aspek Quality, Health, Safety dan Environment sebagai prioritas dari Perseroan untuk berkontribusi pada percepatan pembangunan infrastruktur nasional dengan memiliki standar operasional yang bermutu tinggi yang didasari oleh prinsip-prinsip Good Corporate Governance, merupakan kunci utama Perseroan dalam mewujudkan kinerja nyata dalam membangun negeri.
Advertisement