Ada Pendaftaran Capres dan Cawapres, IHSG Menguat 28,14 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau meski investor asing jual saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Agu 2018, 12:14 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2018, 12:14 WIB
20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham, Jumat (10/8/2018).

Pada penutupan sesi pertama Jumat pekan ini, IHSG naik 28,14 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.093,40. Indeks saham LQ45 mendaki 0,57 persen ke posisi 965,63. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 205 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 139 saham melemah sehingga tahan penguatan IHSG. Sebanyak 121 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 191.191 kali dengan volume perdagangan 4 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 3,2 triliun. Investor asing jual saham Rp152,81 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.437.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.107,69 dan terendah 6.081,09. Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian turun 1,49 persen, dan catatkan penurunan terbesar serta sektor saham aneka industri melemah 0,69 persen.

Sektor saham konstruksi menguat 1,1 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menguat 0,85 persen dan sektor saham barang konsumsi mendaki 0,53 persen.

Saham-saham yang bukukan penguatan terbesar antara lain saham FILM naik 24,49 persen ke posisi 610 per saham, saham YPAS melonjak 23,81 persen ke posisi 910 per saham, dan saham MAPA menanjak 20,91 persen ke posisi 4.510 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham TFCO melemah 22,67 persen ke posisi 580 per saham, saham RIGS merosot 9,24 persen ke posisi 432 per saham, dan saham SIPD susut 6,69 persen ke posisi 1.115 per saham.

Bursa Asia sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,46 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,76 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,68 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,60 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai susut 0,18 persen, indeks saham Singapura turun 1,22 persen, dan catatkan penurunan terbesar, serta indeks saham Taiwan tergelincir 0,33 persen.

Penguatan IHSG ini terjadi di tengah ada sentimen pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden yang akan mendaftar untuk Pilpres 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pada Pilpres 2019 ini pun ada dua pasangan capres dan cawapres.

Presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) memilih Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden (cawapres) 2019. Sedangkan Prabowo Subianto memilih Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden (cawapres) 2019.

 

Prediksi Analis

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Sentimen politik dan data ekonomi akan pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi sejumlah hal. Pertama, aliran dana investor asing yang belum signifikan mengalir ke pasar saham. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergejolak, fluktuasi harga komoditas, dan rilis neraca pembayaran akan pengaruhi IHSG.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.841-6.157," ujar William, dalam ulasannya.

Sedangkan riset PT Artha Sekuritas juga menyebutkan, IHSG berpotensi melemah. IHSG akan melemah usai gagal tembus level resistance psikologis di posisi 6.100. Posisi IHSG juga mengindikasi ada aksi ambil untung dan investor menanti rilis neraca pembayaran.

Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada menuturkan, pelaku pasar akan wait and see lantaran ada sentimen politik. Ini seiring ada pengumuman pasangan calon presiden dan wakil presiden 2018. Presiden petahana Joko Widodo atau Jokowi akhirnya memutuskan gandeng Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden yang akan dampingi pada Pilpres 2019.

"Apapun sentimen gerakkan pasar dimanfaatkan pelaku pasar untuk beli dan jual. Pencalonan presiden dan wakil presiden dengan Jokowi memilih Ma’ruf Amin juga di luar perkiraan kita. Ini yang masih dipertanyakan Ma’ruf Amin sudah berumur. Pertimbangan pelaku pasar masih wait and see,” ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (10/8/2018).

Ia menilai, sosok Ma’ruf Amin diharapkan dapat meredam sentimen isu sara pada Pilpres 2018. Namun, sosok Ma’ruf Amin menurut Reza juga menuai pro dan kontra. Oleh karena itu, Reza prediksi, pelaku pasar juga berpeluang realisasikan keuntungan di pasar saham. "Usai euforia. Kini pencapresan antisipasi dengan aksi ambil untung," kata dia.

Reza perkirakan IHSG akan bergerak di kisaran support 6.068-6.082 dan resistance di kisaran 6.120-6.132.

Kepala Riset PT Narada Kapital Indonesia, Kiswoyo Adi Joe menuturkan, IHSG berpeluang naik menyambut akhir pekan ini. Kiswoyo menilai belum ada sentimen baik internal dan eksternal pengaruhi IHSG.

"IHSG akan bergerak di kisaran support 6.000 dan resistance 6.200. Level psikologis IHSG di kisaran 6.000,” ujar Kiswoyo saat dihubungi Liputan6.com.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya