Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Sebelumnya memang diprediksi jika sentimen politik dan data ekonomi akan pengaruhi laju IHSG.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (10/8/2018), IHSG menguat 25,3 poin atau 0,42 persen ke posisi 6.090,5. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG naik kembali 24,13 poin atau 0,40 persen ke posisi 6.084,39.
Indeks saham LQ45 menguat 0,48 persen ke posisi 964,78. Seluruh indeks saham acuan menguat.
Advertisement
Sebanyak 109 saham menguat dan mengangkat IHSG. Sedangkan 22 saham melemah dan 90 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.091,95 dan terendah 6.082,2.
Baca Juga
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.953 kali dengan volume perdagangan saham 79,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 87,9 miliar.
Investor asing jual saham Rp 15,15 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 14.426.
Sebagian besar sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham konsumsi naik 0,58 persen. Disusul sektor saham pertambangan menanjak 0,53 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,63 persen. Sedangkan sektor saham yang melemah antara lain perkebunan sebesar 0,68 persen.
Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham BIMA naik 8 persen ke posisi Rp 81 per saham, saham ETWA mendaki 10,59 persen ke posisi Rp 94 per saham, dan saham BIPP mendaki 14,47 persen ke posisi Rp 87 per saham.
Sedangka saham-saham yang tertekan antara lain saham WAPO susut 4,26 persen ke posisi Rp 90 per saham, saham TRUK merosot MLPL persen ke posisi Rp 2,91 per saham, dan saham CENT turun 2,50 persen ke posisi Rp 117 per saham.
Prediksi Sebelumnya
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Sentimen politik dan data ekonomi akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi sejumlah hal . Pertama, aliran dana investor asing yang belum signifikan mengalir ke pasar saham.
Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergejolak, fluktuasi harga komoditas, dan rilis neraca pembayaran akan pengaruhi IHSG.
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.841-6.157," ujar William, dalam ulasannya.
Baca Juga
Sedangkan riset PT Artha Sekuritas juga menyebutkan, IHSG berpotensi melemah. IHSG akan melemah usai gagal tembus level resistance psikologis di posisi 6.100. Posisi IHSG juga mengindikasi ada aksi ambil untung dan investor menanti rilis neraca pembayaran.
Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada menuturkan, pelaku pasar akan wait and see lantaran ada sentimen politik.
Ini seiring ada pengumuman pasangan calon presiden dan wakil presiden 2018. Presiden petahana Joko Widodo atau Jokowi akhirnya memutuskan gandeng Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden yang akan dampingi pada Pilpres 2019.
"Apapun sentimen gerakkan pasar dimanfaatkan pelaku pasar untuk beli dan jual. Pencalonan presiden dan wakil presiden dengan Jokowi memilih Ma’ruf Amin juga di luar perkiraan kita. Ini yang masih dipertanyakan Ma’ruf Amin sudah berumur. Pertimbangan pelaku pasar masih wait and see,” ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (10/8/2018).
Ia menilai, sosok Ma’ruf Amin diharapkan dapat meredam sentimen isu sara pada Pilpres 2018. Namun, sosok Ma’ruf Amin menurut Reza juga menuai pro dan kontra. Oleh karena itu, Reza prediksi, pelaku pasar juga berpeluang realisasikan keuntungan di pasar saham. "Usai euforia. Kini pencapresan antisipasi dengan aksi ambil untung," kata dia.
Reza perkirakan IHSG akan bergerak di kisaran support 6.068-6.082 dan resistance di kisaran 6.120-6.132.
Kepala Riset PT Narada Kapital Indonesia, Kiswoyo Adi Joe menuturkan, IHSG berpeluang naik menyambut akhir pekan ini. Kiswoyo menilai belum ada sentimen baik internal dan eksternal pengaruhi IHSG.
"IHSG akan bergerak di kisaran support 6.000 dan resistance 6.200. Level psikologis IHSG di kisaran 6.000,” ujar Kiswoyo saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement