Imbal Hasil Surat Utang AS Naik Dorong Penguatan Wall Street

Saham-saham perusahaan keuangan dalam indeks S&P 500 naik 1,8 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Sep 2018, 05:20 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2018, 05:20 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street mengguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) dengan indeks acuan Dow Jones Industrial Average (DJIA) mencetak level tertinggi sejak Januari.

Pendorong pengutan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut adalah kenaikan imbal hasil surat utang AS sehingga mendorong penguatan aset-aset keuangan. Selain itu, kekhawatiran akan perang dagang juga mulai mereda.

Mengutip Reuters, Kamis (20/9/2018), Dow Jones Industrial Average naik 158,8 poin atau 0,61 persen menjadi 26.405,76. Indeks S&P 500 naik 3,64 poin atau 0,13 persen menjadi 2.907,95. Namun sayangnya Nasdaq Composite tak kompak dengan turun 6,07 poin atau 0,08 persen menjadi 7.950,04.

Saham-saham perusahaan keuangan dalam indeks S&P 500 naik 1,8 persen. Merupakan prosentase terbesar di antara sektor lain di dalam indeks acuan tersebut. Kenaikan saham-saham di sektor keuangan tersebut karena dorongan kenaikan imbal hasil surat utang AS berjangka waktu 10 tahun yang mencapai level tertinggi dalam 4 bulan.

Saham-saham Goldman Sachs, JPMorgan Chase, Citigroup dan Bank of America mengakhiri sesi perdagangan di kisaran 2,6 hingga 3,3 persen.

"Kenaikan tajam imbal hasil surat utang telah Anda lihat dalam beberapa hari terakhir dan melebarkan kurva imbal hasil," jelas senior vice president BB&T Wealth Management in Birmingham, Alabama, Bucky Hellwig.

Tingginya imbal hasil ini akhirnya mendorong ke ekuitas atau saham karena memang ekuitas cukup sensitif terhadap surat utang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sektor Lain

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Sektor teknologi tertekan 0,1 persen didorong oleh penurunan saham Microsoft yang turun 1,3 persen. Perusahaan tersebut menaikkan dividen kuartalan pada hari Selasa sekitar 10 persen, tetapi Morgan Stanley mengatakan kenaikan itu di bawah 12 bulan pertumbuhan pendapatan operasional perusahaan.

Amazon.com turun 0,8 persen karena regulator Uni Eropa tengah memeriksa perusahaan pengecer online terbesar di dunia tersebut apakah menggunakan data pedagang untuk menahan persaingan.

Di antara komponen-komponen dari kelompok saham FAANG, Netflix turun sedikit. sedangkan Facebook Inc naik 1,7 persen, sementara Apple Inc dan induk usaha Google yaitu Alphabet Inc memiliki keuntungan nominal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya