Bursa Saham di Asia Bergerak Variatif Dibayangi Pemulihan Ekonomi AS

Ekonomi di Amerika Serikat kemungkinan membutuhkan vaksin virus corona untuk pulih sepenuhnya.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Mei 2020, 08:30 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2020, 08:30 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham di Asia sedikit bergerak dalam perdagangan Senin pagi karena Kepala Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) A. Jerome Powell mengatakan ekonomi di Amerika Serikat kemungkinan membutuhkan vaksin virus corona untuk pulih sepenuhnya.

Dikutip CNBC, Senin (18/5/2020), Nikkei 225 Jepang naik 0,13 persen pada awal perdagangan. Sementara indeks Topix naik 0,18 persen.

Untuk Kospi Korea Selatan, di sisi lain, turun secara fraksional. Sementara itu di Australia, S&P/ASX 200 melonjak 1,1 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan naik 0,08 persen.

Investor mengamati reaksi terhadap komentar Powell baru-baru ini.

"Dengan asumsi tidak ada gelombang kedua dari virus corona, saya pikir Anda akan melihat perekonomian pulih dengan mantap sepanjang paruh kedua tahun ini," kata Kepala Bank Sentral.

"Agar ekonomi pulih sepenuhnya ... itu mungkin harus menunggu kedatangan vaksin," tambah dia.

Di sisi data ekonomi, ekonomi Jepang menyusut pada tingkat tahunan 3,4 persen pada Januari-Maret, Reuters melaporkan pada Senin mengutip data pemerintah. Itu menandai kuartal kedua berturut-turut dari kontraksi, memenuhi definisi teknis resesi, menurut Reuters.

Sementara itu, data harga perumahan China untuk bulan April juga ditetapkan akan keluar sekitar jam 9:30 pagi HK/SIN.

Harga Minyak

lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Harga minyak melonjak pada pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent naik 2,77 persen menjadi USD 33,40 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga menambahkan 3,3 persen menjadi USD 30,40 per barel.

Indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya, terakhir di 100,378 setelah melihat tertinggi di sekitar 100,5 minggu lalu.

Yen Jepang diperdagangkan pada 107,22 per dolar setelah menguat dari level di atas 107,6 yang terlihat awal pekan lalu. Dolar Australia berpindah tangan pada AUD 0,6426 setelah penurunan dari level di atas AUD 0,65 pada minggu sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya