Bursa Saham Asia Mulai Bangkit Meski Dibayangi Ketegangan China-AS

Sejumlah indeks saham di negara-negara Asia menguat pada perdagangan Selasa (5/5).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Mei 2020, 08:30 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 08:30 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta Saham-saham di Asia Pasifik naik pada hari Selasa, dengan pasar tak ada perdagangan karena liburan.

Dikutip dari laman CNBC, Rabu (6/5/2020), Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,08 persen untuk mengakhiri hari perdagangannya di 23.868,66 setelah ditutup lebih dari 4 persen lebih rendah pada hari Senin.

Pemerintah kota mengumumkan pada hari Senin bahwa ekonomi Hong Kong berkontraksi 8,9 persen pada kuartal pertama dibandingkan dengan tahun lalu. Ini menjadi penurunan terbesar sejak 1974.

Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan mengatakan "lingkungan eksternal masih sangat menantang" meskipun situasi virus di kota tampaknya terkendali.

"Ke depan di kuartal kedua, kami percaya bahwa bahkan jika ada perbaikan, peningkatan akan bertahap dan kecil," kata Chan.

Di Australia, S & P / ASX 200 naik 1,64 persen menjadi ditutup pada 5.407,10, dengan saham bank-bank besar seperti Commonwealth Bank of Australia dan Westpac semuanya naik. Itu terjadi saat Reserve Bank of Australia mengumumkan keputusannya untuk mempertahankan kebijakan.

"Secara global, pasar keuangan bekerja lebih efektif daripada sebulan sebelumnya, meskipun kondisinya belum sepenuhnya dinormalisasi," kata Gubernur RBA Philip Lowe dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan keputusan bank sentral.

 

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dibawah Ekspektasi

Target Pertumbuhan Ekonomi
Suasana gedung-gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Selasa (30/7/2019). Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama dengan pemerintah menyetujui target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran angka 5,2% pada 2019 atau melesat dari target awal 5,3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di tempat lain, indeks Straits Times Singapura naik 0,78 persen dalam perdagangan sore. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang naik 0,91 persen.

Di sisi data ekonomi, cetak PDB kuartal pertama Indonesia berada di bawah ekspektasi, menurut Reuters. PDB pada kuartal pertama naik 2,97 persen secara tahun-ke-tahun pada kuartal pertama, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 4,04 persen dalam jajak pendapat Reuters.

Investor juga terus mengamati perkembangan pandemi global coronavirus ketika otoritas di seluruh dunia mulai mengambil langkah-langkah untuk membuka langkah-langkah menjauhkan sosial untuk mencegah penyebaran virus. Namun, itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya