Bursa Saham Asia Menguat Tipis di Awal Pekan

Investor terus mengamati perkembangan di bagian depan virus corona di tengah harapan ekonomi global.

oleh Septian Deny diperbarui 11 Mei 2020, 08:30 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2020, 08:30 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Saham di Asia menguat pada perdagangan Senin pagi karena harapan naik pada pembukaan kembali ekonomi, bahkan ketika AS melaporkan rekor kehilangan pekerjaan pada bulan April.

Dikutip dari CNBC, Senin (11/5/2020), Nikkei 225 di Jepang naik 0,81 persen. Sementara indeks Topix naik 0,86 persen. Kospi Korea Selatan menguat 0,4 persen.

Sementara itu, saham di Australia diperdagangkan di wilayah positif, dengan S&P/ASX 200 naik 0,61 persen. Secara keseluruhan, MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,15 persen lebih tinggi.

Investor terus mengamati perkembangan di bagian depan virus corona di tengah harapan ekonomi global dibuka kembali ketika kebijakan social distancing mereda.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menguraikan sebuah 'rencana bersyarat' untuk secara perlahan membuka kembali masyarakat dan ekonomi. Disney juga akan membuka kembali taman hiburan Disneyland di Shanghai pada hari ini.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Mnuchin memperingatkan bahwa angka pengangguran dapat menjadi lebih buruk sebelum kembali membaik.

Dia mengatakan bahwa tingkat pengangguran di Amerika Serikat mungkin telah mencapai 25 persen karena pemerintah berusaha untuk membuka kembali perekonomian negara itu. Komentar Mnuchin muncul setelah pada Jumat pekan lalu AS melaporkan rekor 20,5 juta kehilangan pekerjaan pada bulan April.

Harga Minyak

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Harga minyak lebih rendah di pagi hari ini, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent turun 1,97 persen menjadi USD 30,36 per barel. Sedangkan Minyak mentah berjangka AS juga turun 1,94 persen menjadi USD 24,26 per barel.

Yen Jepang diperdagangkan pada 106,90 per dolar AS setelah melemah dari level di bawah 106,2 minggu lalu. Dolar Australia berpindah tangan pada 0,6533 setelah naik dari level di bawah AUD 0,64 pada minggu perdagangan sebelumnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya