Wall Street Melesat Ditopong Penguatan Data Ekonomi AS

Bursa saham di Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta), terangkat oleh data ekonomi AS yang kuat.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Agu 2020, 06:36 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2020, 06:30 WIB
Wall Street Tertekan Kena Imbas Krisis Yunani
Reaksi pasar negatif terhadap penyelesaian utang Yunani membuat indeks saham Dow Jones merosot 348,66 poin ke level 17.598.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta), terangkat oleh data ekonomi AS yang kuat.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (22/8/2020), Dow Jones Industrial Average menutup perdagangan dengan naik 190,6 poin atau 0,7 persen ke 27.930,33.

S&P 500 naik 0,34 persen menjadi 3.397,16 dan mencatat rekor baru untuk penutupan tertinggi. Sedangkan Nasdaq Composite naik 0,4 persen dan menutup perdagangan di 11,311,80, yang juga mencatatkan rekor penutupan.

Saham Apple naik 5,1 persen ke level tertinggi sepanjang masa, membangun keuntungan yang kuat minggu ini. Deere dan Foot Locker masing-masing melonjak 4,4 persen dan 1,4 persen, karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.

Data dari IHS Markit menunjukkan aktivitas manufaktur AS mencapai level tertinggi dalam 19 bulan pada Agustus, sementara layanan berada di level tertinggi dalam 17 bulan.

Ekonom IHS Markit Sian Jones mengatakan dalam sebuah pernyataan, Permintaan klien meningkat di antara produsen dan penyedia layanan," kata dia.

Sementara itu, penjualan rumah pada Juli mencatat rekor lonjakan bulan ke bulan sebesar 24,7 persen. Harga jual rata-rata rumah juga mencapai titik tertinggi sepanjang masa, melonjak menjadi USD 304.100.

Awal pekan ini, indeks saham S&P 500 menembus di atas level tertinggi sejak Februari dan mencatat level tertinggi baru sepanjang masa. S&P 500 naik 0,7 persen untuk minggu ini sementara Nasdaq menguat lebih dari 2,5 persen.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penutupan Sebelumnya

Ekonomi China Melambat, Bursa Asia dan Wall Street Tertekan
Bursa saham Asia bergerak melemah dengan indeks saham acuan regional merosot tajam 1,2% pada Jumat pekan ini.

Saham berjangka AS naik pada Kamis malam karena para pedagang bersiap untuk mengakhiri minggu yang lebih optimis dari sebelumnya.

Dikutip dari CNBC, Jumat (21/8/2020), Dow Jones Industrial Average berjangka diperdagangkan 32 poin lebih tinggi, atau 0,1 persen. S&P 500 dan Nasdaq 100 futures juga naik 0,1 persen.

Awal pekan ini, S&P 500 menembus di atas level tertinggi akhir Februari dan mencatat level tertinggi baru sepanjang masa. Nasdaq Composite juga mencapai rekor pada hari Kamis. S&P 500 mengakhiri sesi Kamis naik 0,4 persen untuk minggu ini sementara Nasdaq naik lebih dari 2 persen minggu ini.

Bagian terbesar dari keuntungan tersebut telah didorong oleh keuntungan yang kuat di saham Big Tech. Apple naik hampir 3 persen minggu ini dan menjadi perusahaan publik pertama di AS yang mencapai penilaian pasar sebesar USD 2 triliun. Amazon dan Alphabet telah menguat lebih dari 4 persen minggu ini dan Microsoft naik 2,7 persen pada saat itu.

"Ini adalah perusahaan besar dan kemungkinan besar akan terus memberikan pertumbuhan pendapatan yang solid, tetapi orang harus bertanya-tanya apakah tidak ada terlalu banyak antusiasme yang dimasukkan ke dalam harga saham mereka saat ini," kata Brian Price, kepala manajemen investasi di Commonwealth Financial Network .

“Akan konstruktif bagi kesehatan pasar saham secara keseluruhan jika kita mulai melihat luasnya sektor dan sektor lain menunjukkan kekuatan relatif. Kami telah mengalami beberapa aksi unjuk rasa kecil di sektor berorientasi nilai siklus dari posisi terendah Maret tetapi tidak ada yang berkelanjutan," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya