Kronologi Kecelakaan Bus Tol Cipularang, Bus Rombongan Peziarah Tabrak Truk hingga Telan Korban Jiwa

Bus rombongan ziarah tabrak truk di Tol Cipularang KM 80, akibatkan 2 orang tewas dan 62 luka-luka. Sopir bus diamankan polisi untuk penyelidikan.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa diperbarui 27 Des 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2024, 10:00 WIB
Kecelakaan terjadi melibatkan sebuah truk pengangkut kardus di KM 92 ruas Tol Cipularang arah Jakarta pada pukul 15.15 WIB, Senin (11/11/2024).
Kecelakaan terjadi melibatkan sebuah truk pengangkut kardus di KM 92 ruas Tol Cipularang arah Jakarta pada pukul 15.15 WIB, Senin (11/11/2024). (Dok Jasa Marga)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah bus pariwisata yang membawa rombongan peziarah mengalami kecelakaan di Tol Cipularang KM 80 pada Kamis (26/12/2024) dini hari. Bus tersebut menabrak truk yang sedang melaju di lajur kiri, mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan 62 lainnya luka-luka.

Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Dadang Supriadi, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. "Bus Qonita yang melaju dari arah Bandung menuju Jakarta menabrak bagian belakang truk yang sedang berjalan di lajur kiri," ujarnya.

Seluruh korban telah dievakuasi ke RS Abdul Radjak Purwakarta. Korban luka berat umumnya mengalami cedera tulang akibat benturan keras. 

"Dua orang meninggal dunia, 12 orang luka berat, dan 50 orang luka ringan," kata Dadang, dikutip dari Liputan6.com, Kamis (26/12/2024).  

Bus Melaju dari Arah Bandung Menuju Jakarta

Bus pariwisata Qonita yang mengangkut rombongan peziarah ini diketahui berasal dari Tangerang dan baru saja menyelesaikan ziarah di Pamijahan, Tasikmalaya, Jawa Barat. Rombongan tersebut berencana kembali ke Tangerang setelah melakukan perjalanan ziarah, sehingga bus melaju dari arah Bandung menuju Jakarta pada dini hari.

Perjalanan mereka diwarnai dengan tragedi ketika bus tiba di KM 80 Tol Cipularang.  Diduga karena kondisi jalan yang gelap dan sepi pada dini hari, pengemudi bus kurang waspada dan kurang antisipasi terhadap keberadaan truk di depannya.

Akibatnya, bus menabrak truk yang sedang melaju di lajur kiri. Benturan keras terjadi, menyebabkan kerusakan parah pada bagian depan bus dan menimbulkan kepanikan di antara para penumpang.

Bus Menabrak Truk di Lajur Kiri

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, di mana kondisi lalu lintas di Tol Cipularang cenderung sepi. Bus pariwisata Qonita melaju dengan kecepatan sedang di lajur kanan, sementara di depannya terdapat sebuah truk yang berjalan di lajur kiri.

Diduga karena kurang konsentrasi atau mengantuk, pengemudi bus tidak menyadari keberadaan truk di depannya dan tidak dapat mengendalikan laju bus dengan baik. Akibatnya, bus menabrak bagian belakang truk dengan keras.

"Jadi sekira pukul 2 pagi dari arah bersamaan. Dari Bandung ke arah Jakarta untuk bus Qonita menabrak badan belakang truk yang sedang berjalan di lajur kiri. Sehingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas," kata AKP Dadang Supriadi.

Kerusakan Parah pada Bus Akibat Benturan Keras

Kendaraan Arus Balik Mudik Mengalir Tak Henti di Tol Cipularang
Ribuan kendaraan dari arah Bandung menuju ke Jakarta mengalir tanpa henti sehingga kendaraan berjalan merayap.

Tabrakan tersebut mengakibatkan kerusakan parah pada bagian depan bus. Kaca depan bus pecah, bemper ringsek, dan bagian depan bus penyok.  Kondisi truk yang ditabrak juga mengalami kerusakan, meskipun tidak separah kerusakan pada bus.

Akibat benturan keras tersebut, dua orang penumpang bus meninggal dunia di lokasi kejadian.  Mereka diduga mengalami cedera parah di bagian kepala dan dada.  Selain itu, 12 orang penumpang lainnya mengalami luka berat, dan 50 orang mengalami luka ringan.

Para korban yang mengalami luka berat dan ringan segera dievakuasi oleh petugas kepolisian dan tim medis ke RS Abdul Radjak Purwakarta untuk mendapatkan perawatan intensif.  Korban luka berat umumnya mengalami patah tulang dan cedera kepala.

Korban Dievakuasi ke RS Abdul Radjak Purwakarta

Setelah kecelakaan terjadi, petugas kepolisian dan tim medis segera tiba di lokasi kejadian.  Prioritas utama mereka adalah mengevakuasi para korban dan memberikan pertolongan pertama kepada yang membutuhkan.

Proses evakuasi berlangsung dengan cepat dan terkoordinasi.  Para korban yang mengalami luka-luka segera dibawa ke RS Abdul Radjak Purwakarta dengan menggunakan ambulans.  Sementara itu, korban meninggal dunia dievakuasi ke rumah sakit yang sama untuk keperluan visum.

Di rumah sakit, para korban mendapatkan perawatan medis sesuai dengan kondisi masing-masing.  Tim medis berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan penanganan terbaik bagi para korban, terutama mereka yang mengalami luka berat.

Sopir Bus Diamankan Polisi

Setelah proses evakuasi selesai, pihak kepolisian mengamankan sopir bus Qonita untuk dimintai keterangan dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.  Namun, karena sopir juga mengalami luka-luka dalam kecelakaan tersebut,  pemeriksaan belum dapat dilakukan.

"Sopir sudah diamankan. Sekarang diobservasi luka-lukanya oleh pihak rumah sakit. Kita awasi dan kita amankan. Sekarang belum bisa dimintai keterangan," kata AKP Dadang Supriadi.

Polisi akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan, termasuk memeriksa kondisi kendaraan,  menganalisis rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, dan meminta keterangan dari para saksi.

1. Di mana lokasi pasti kecelakaan tersebut?

Kecelakaan terjadi di Tol Cipularang KM 80+000, wilayah Purwakarta, Jawa Barat, tepatnya di Desa Maracang, Kecamatan Babakancikao.  Lokasi ini merupakan jalur yang cukup rawan kecelakaan karena kondisi jalan yang menurun dan berkelok.

2. Apa penyebab kecelakaan tersebut?

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.  Dugaan sementara,  sopir bus mengantuk atau kelelahan saat mengemudi, sehingga kurang konsentrasi dan tidak dapat mengendalikan laju bus dengan baik.

3. Berapa jumlah korban dalam kecelakaan tersebut?

Total korban kecelakaan bus pariwisata di Tol Cipularang sebanyak 64 orang.  Dua orang meninggal dunia di lokasi kejadian, 12 orang mengalami luka berat, dan 50 orang mengalami luka ringan.

4. Bagaimana kondisi para korban?

Seluruh korban telah dievakuasi ke RS Abdul Radjak Purwakarta.  Korban luka berat umumnya mengalami cedera tulang akibat benturan keras, seperti patah tulang dan cedera kepala.  Mereka masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya