Energi Mega Bidik Dana Rp 1,8 Triliun dari Rights Issue, untuk Apa Saja?

PT Energi Mega Persada Tbk akan meraup dana Rp 1,82 triliun dari hasil rights issue.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Jan 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi Harga Minyak
Ilustrasi Harga Minyak

Liputan6.com, Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akan menerbitkan 14,47 miliar saham baru dalam rangka penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue. Harga pelaksanaan rights issue yang ditetapkan Rp 126.

Dari aksi korporasi itu, PT Energi Mega Persada Tbk akan meraup dana Rp 1,82 triliun. Dana hasil rights issue itu antara lain digunakan untuk akuisisi 25 persen kepemilikan di EMP Inc dari Kinross International Group Ltd (EMP Inc) melalui anak usahanya memiliki dan mengoperasikan blok Kangean di Jawa Timur senilai USD 43,50 juta.

Lalu lunasi pinjaman kepada kreditor senilai USD 43,59 juta, dan mendanai kebutuhan modal kerja aset EMP yang sudah beroperasi senilai USD 42,24 juta.

Adapun yang bertindak sebagai pembeli siaga dalam rights issue yaitu PT Bakrie Kalila Investment. Periode pelaksanaan rights issue pada 25-31 Maret 2021.

Direktur Utama PT Energi Mega Persada Tbk, Syailendra Bakrie menuturkan, setelah penyelesaian transaksi ini, perseroan akan meningkatkan kepemilikan di Blok Kangean PSC dari sebelumnya 50 persen menjadi 75 persen.

"Kami menyadari nilai Kangean sangat berharga. Sepanjang 2020, Kangean telah berkontribusi sebesar 48 persen dari total produksi minyak dan gas perusahaan,” ujar dia, seperti dikutip dari keterangan tertulis, ditulis Jumat, (22/1/2021).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Dana Hasil Rights Issue

Ia menuturkan, rata-rata produksi Kangean pada 2020 sekitar 185 juta kaki kubik gas per hari. “Peningkatan kepemilikan EMP di Kangean akan berdampak positif terhadap total produksi minyak dan gas, pendapatan dan laba bersih perusahaan,” kata dia.

Syailendra menambahkan, pihaknya juga akan gunakan dana rights issue untuk menulasi beberapa pinjaman dari kreditur terkait. Pelunasan pinjaman itu diharapkan dapat menurunkan beban bunga Energi Mega Persada, serta memperkuat kondisi likuiditas dan pencapaian laba bersih perusahaan.

Dana hasil rights issue juga akan dialokasikan untuk membiayai kebutuhan modal kerja aset perusahaan yang ada saat ini.

“Hal ini termasuk usaha kami untuk dapat meningkatkan level produksi dari aset-aset migas kami saat ini dan mengembangkan blok gas Buzi EPCC di Mozambik, Afrika,” kata dia.

Tingkatkan Produksi

Sementara itu, Direktur Keuangan Energi Mega Persada, Edoardus Windoe menuturkan, selain strategi perusahaan untuk akuisisi aset migas, pihaknya akan tetap fokus untuk terus meningkatkan produksi dari aset yang sudah beroperasi.

“Selama ini Blok Bentu dan Blok Kangean telah berkontribusi cukup besar terhadap perkembangan produksi EMP, dan kami berharap untuk dapat mempertahankan kondisi itu. Kami juga berencana meningkatkan produksi dari aset migas kami lainnya termasuk blok Malacca Strait,” kata dia,

Terkait aset Buzi EPCC di Mozambik, Afrika, Chief Communication Officer EMP Adinda Bakrie menuturkan menunjukkan kemajuan yang menarik. Perseroan tengah melakukan pengeboran di dua sumur gas yang akan diselesaikan pada semester II 2021. “Kami berharap blok Buzi EPCC dapat memulai produksi gas pada 2024,” tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya