Dua Anak Usaha Krakatau Steel Siap IPO, Siapa Duluan?

PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) dan PT Krakatau Tirta Industri (KTI) berpotensi untuk IPO, mana yang siap?

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 04 Feb 2021, 11:17 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2021, 19:36 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk terus mengkaji dua anak usahanya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) dan PT Krakatau Tirta Industri (KTI).

"Ada dua tahun ini, calon kuatnya yaitu KTI atau Krakatau Bandar Samudera," kata Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim saat webinar dengan BRI Danareksa Sekuritas, Kamis (28/1/2021).

Saat disinggung anak usaha mana yang akan lebih dulu initial public offering (IPO), perseroan dengan kode KRAS ini menyebut KTI kemungkinan besar akan melantai pada 2021.

"Yang sudah lebih dulu diskusi dengan kementrian BUMN adalah KTI. Jadi minggu lalu kita ada diskusi walaupun sangat singkat dan belum mengerucut arahnya, tapi KTI duluan," ujarnya.

Selain itu Silmy menegaskan KTI merupakan anak usaha yang paling siap saat ini.

"Menurut saya KTI sangat sangat siap untuk IPO. KBS juga siap tapi KTI lebih menarik karena profitabilitynya sangat baik," ujar dia.

Silmy juga menyebut, KBS akan melakukan akuisisi secara internal. Hal itu membuat KTI memiliki peluang lebih besar untuk IPO pada 2021.

"KBS masih akan ada akusisi di internal, jadi memang itu sekaligus sebagai kesiapan. Tapi tak menutup kemungkinan KBS di tahun 2021. Cuma yang kita dorong saaat ini KTI," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Dirut Krakatau Steel Beli 410 Ribu Saham KRAS

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Silmy Kirim membeli saham PT Krakatau Steel Tbk sebanyak 410.000 saham. Ia menyampaikan hal lewat keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu, 16 Januari 2021.

Hal ini sesuai dengan pasal 2 ayat 1 dan 4, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017 tentang laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.

Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Silmy Karim membeli saham KRAS pada 11 Januari 2021 sebanyak 410 ribu atau 0,02 persen. Harga pembelian saham Rp 610. Total pembelian saham Rp 250,10 juta.

"Tujuan transaksi investasi," seperti dikutip dari surat keterbukaan informasi BEI yang diteken Silmy Karim.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 15 Januari 2021, saham KRAS naik 1,97 persen ke posisi Rp 775. Nilai transaksi harian saham Rp 187,3 miliar. Harga saham KRAS sempat berada di level tertinggi 795 dan terendah 735.

Selama sepekan pada 11-15 Januari 2021, saham KRAS menguat 34,78 persen ke posisi Rp 775 per saham. Saham KRAS sempat sentuh level tertinggi 805 dan terendah 565. Nilai transaksi harian Rp 1,6 triliun dengan total frekuensi perdagangan 129.871 kali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya