Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Niaga Indonesia (KNI) mampu membukukan kenaikan pejualan sebesar 30 persen di 2020 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka ini cukup positif di tengah pandemi covid-19.
"Kami menutup 2020 dengan sangat memuaskan dengan pencapaian penjualan yang meningkat dari 103.000 MT di 2019 menjadi 133.800 MT di 2020," kata Direktur Utama Krakatau Niaga Indonesia Subuh Sasongko, dalam keterangan tertulis, Rabu, (20/1/2021).
Momentum peningkatan penjualan ini akan terus dilanjutkan di 2021. Salah satunya dengan cara pengembangan bisnis Krakatau Niaga Indonesia di 2021 akan fokus pada hilirisasi.
Advertisement
Krakatau Niaga Indonesia akan menjual produk hilir dengan merek Krakatau Steel (KS) tanpa harus investasi membangun pabrik. Sehingga semakin banyaknya brand KS yang akan diluncurkan di pasar.
Cara ini diharapkan akan meningkatkan citra KS sebagai produsen terbesar baja berkualitas tinggi di Indonesia.
"PT KNI memiliki visi untuk menjadi 'Steel Centre and Trading' yang paling efisien atas produk Baja terbesar di Indonesia, " kata dia.
Pengembangan bisnis juga dilakukan melalui jasa potong. Sehingga Pelanggan PT KNI yang membutuhkan produk baja dalam bentuk lembaran atau sheet dapat dipenuhi disamping dalam bentuk Coil yang selama ini sudah dilakukan.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kebutuhan Baja
Hari meyakini bila kondisi perekonomian nasional tahun ini semakin membaik, maka kebutuhan baja di Indonesia ini akan semakin meningkat. Bila tren positif ini terus berlanjut hingga bertahun-tahun, maka akan semakin mudah PT KNI melantai di Bursa Efek Indonesia.
"Diharapkan roda perekonomian akan bergulir lagi dalam waktu yang tidak lama, kebutuhan baja di Indonesia akan semakin meningkat dan kontribusi PT. KNI atas supply baja di Indonesia akan semakin meningkat lagi di tahun 2021," kata dia.
Untuk itu, dalam menjamin ketersediaan kebutuhan baja di Indonesia, PT KNI akan terus bersinergi dengan induk perusahaan PT. Krakatau National Resources dan PT. Krakatau Steel.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement