BRI, Emiten BUMN Pertama Cetak Kapitalisasi Pasar Saham Tembus Rp 600 T

BRI Jadi emiten BUMN pertama dengan kapitalisasi pasar saham tembus Rp 600 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Jan 2021, 14:33 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2021, 14:33 WIB
BRI Cetak Laba Rp 18,66 T dan Aset Tembus Rp 1.511,81 T di Tengah Pandemi 2020
Direktur Utama Bank BRI Sunarso saat Pemaparan Kinerja Keuangan Triwulan IV Tahun 2020 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang berlangsung secara virtual, Jumat (29/1/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT BRI (Persero) Tbk (BBRI), Sunarso mengatakan, meski ekonomi nasional tengah bergejolak akibat pandemi COVID-19, tetapi kapitalisasi pasar saham BRI tembus Rp 603,06 triliun pada 20 Januari 2021.

"Kapitalisasi pasarnya menembus angka Rp 600 triliun, atau lebih tepatnya Rp 603,06 triliun pada 20 Januari 2021 yang lalu," kata Sunarso dalam Laporan kinerja Keuangan BRI secara virtual, Jakarta, Jumat, (29/1/2021).

Capaian ini membuat BRI, kata Sunarso menjadi emiten BUMN pertama dengan kapitalisasi pasar tembus Rp 600 triliun. 

"Peningkatan harga saham BBRI telah melewati harga sebelum pandemi bahkan menembus harga tertingginya all time high," ia menambahkan.

Dia menuturkan, hal ini merupakan buah dari strategi yang diambil grup BRI dalam menjaga agar kinerja tetap bertahan sehingga para investor memberikan apresiasi yang tercermin dari tingginya harga saham perusahaan.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

BRI Cetak Laba Rp 18,66 Triliun

Direktur BRI Sunarso
Direktur Utama Bank BRI Sunarso menjelaskan kredit BRI mampu tumbuh di atas rata rata industri hingga akhir kuartal I 2020.

Sebelumnya, laba PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tahun 2020 turun Rp 15,57 triliun. Sepanjang tahun 2020, perusahaan membukukkan laba bersih sebesar Rp 18,66 triliun. Capaian ini turun dibandingkan tahun 2019, yang mampu mencetak laba Rp 34,14 triliun.

"Laba BRI RP 18,66 triliun. Memang menurun dibandingkan tahun lalu karena mencadangkan cukup besar," kata Sunarso dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Jumat (29/1).

Selama tahun 2020, kredit BRI tumbuh 3,89 persen menjadi Rp 938,37 triliun dari sebelumnya Rp 903,2 triliun.

Dari sisi Non performing loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah, tercatat 2,99 persen. Pencadangan yang dilakukan atau NPL coverage sebesar 237,3 persen.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan sebesar 9,78 persen menjadi Rp 1.120,1 triliun. Naik dari sebelumnya hanya Rp 1.021,0 triliun.

"DPK BRI mencapai Rp 1.121,1 triliun atau naik sebesar 9,78 persen," kata dia.

Selain itu, untuk pertama kalinya aset BRI tumbuh di atas Rp 1.500 triliun. Tercatat Aset BRI ini tumbuh menjadi Rp 1.511,81 triliun.

"Aset BRI tumbuh untuk pertama kalinya tumbuh di atas Rp 1.500 triliun tepatnya Rp 1.511,81 triliun," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya