Menilik Prospek Saham Saat Memasuki Tahun Kerbau Logam

Pakar Feng Shui, Yulius Fang menjelaskan, bisnis yang akan mendominasi pada tahun Kerbau Logam ini adalah bidang api.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 10 Feb 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2021, 07:30 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Dalam kalender Tionghoa, tahun baru Imlek pada 2021 merupakan Tahun Kerbau Logam. Feng shui pun menganalisis seperti apa prospek investasi saham dan bagaimana menyikapi kondisi pasar modal di tahun kerbau logam.

Pakar Feng Shui, Yulius Fang menjelaskan, bisnis yang akan mendominasi pada tahun Kerbau Logam ini adalah bidang api. Antara lain terdiri dari restoran, entertainment, periklanan, keuangan, pasar saham, energi, kimia, asuransi, elektrik, dan penerbangan.

"Bidang bisnis yang bagus diprediksi di semester I ini didominasi oleh elemen api,” kata dia dalam Webinar Investasi Makmur Berlimpah di Tahun Kerbau Logam, ditulis Rabu, (10/2/2021).

Tak hanya di semester I, Yulius mengatakan kejayaan bisnis bidang api akan berlanjut hingga semester II-2021. Hal ini seiring dengan meningkatnya sejumlah komoditas elemen api, seperti pertambangan dan batu bara.

"Semester II Api masih berjaya. Jadi minyak bumi, gas, batu bara diprediksi akan meningkat permintaannya tahun ini dan ini bisa menaikkan harga saham-saham tersebut,” kata Yulius.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Perkuat Konsolidasi

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebaliknya, bidang bisnis yang lesu pada tahun Kerbau logam ini adalah yang berasal dari elemen air. Di antaranya ada tour and travel, transportasi, shipping, komunikasi, media massa, resort, bisnis jasa, IT, minuman, dan cafe.

"Bidang air sudah cukup memprihatinkan dari tahun anjing tanah, babi tanah, tikus logam, dan kerbau logam. Saya bisa tahu penderitaannya seperti apa,” tutur Yulius. 

Sebagai gambaran, Yulius menceritakan bisnis kopi kekinian yang sempat booming pada tahun babi tanah dan tikus logam. Akibatnya terjadi kompetisi yang luar biasa. Menurut dia, jika pada tahun ini kondisi usaha tengah tak sehat, baik dari sisi keuangan, promosi, atau semacamnya, Yulius menyarankan untuk tidak ekspansi.

“Kalau tahun ini enggak kuat duitnya, ini akan rugi. Jadi kita harus mawas diri. jangan melakukan ekspansi lagi. Kita harus melihat dan perkuat konsolidasi terutama bidang air,” ujar dia.

Pemulihan Ekonomi

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara, sehubungan dengan pemulihan ekonomi, Yulius menyebutkan lini bisnis yang akan lebih dulu mengalami kenaikan berasal dari elemen tanah. Lini bisnis dari elemen ini diperkirakan mengalami pertumbuhan yang sedang. Artinya, tidak terlalu apers maupun hoki pada 2021. 

Yulius menuturkan, hal ini merujuk pada perkembangan pertumbuhan bisnis elemen tanah yang sudah mulai terlihat pada akhir 2019. Namun, karena pandemi yang berlangsung sepanjang 2020, pertumbuhan tersebut tertunda, hingga akan menjadi yang pertama naik usai pandemi.

"Bidang tanah kalau tidak ada pandemi pasti udah booming di tahun ini karena tanda-tandanya sudah terlihat sejak akhir 2019. tetapi karena pandemi kemajuan itu tertahan. Jadi kalau pandemi tertangani, yang pertama rebound adalah properti dan perbankan,” beber Yulius.

Adapun dua bidang lainnya, yakni elemen kayu yang diperkirakan masih mengalami keterpurukan di semester I, tetapi akan membaik di semester II. Bisnis bidang ini antara lain, tekstil, fashion, medical, percetakan, buku, penerbitan, kertas, perhutanan, perkebunan, dan furniture.

Terakhir, ada lini bidang logam yang diperkirakan cukup baik di semester I, tetapi akan turun pada semester II. Bisnis ini antara lain meliputi, otomotif, spare part, alat-alat berat, perhiasan, mesin, money changer, hukum, politik, perawatan kulit, salon, komputer, elektronik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya