Harga Saham Tesla Diprediksi Sentuh USD 3.000 pada 2025

Target saham ini tidak termasuk penyimpanan energi Tesla atau bisnis tenaga surya. Dampak harga Bitcoin juga tidak termasuk dalam perhitungan Ark Funds.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 22 Mar 2021, 18:53 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2021, 18:52 WIB
Tesla
Logo Tesla

Liputan6.com, Jakarta - CEO dan Co-Founder Ark Funds, Cathie Wood memiliki target terbaru harga saham Tesla pada 2025. Dalam keterangannya Ia menyebut, harga saham mobil listrik tersebut akan mencapai USD 3.000 atau sekitar Rp 43,20 juta (asumsi kurs Rp 14.401 per dolar AS) dalam empat tahun.

Sebelumnya, Ark Funds menyebut target harga yang sesuai untuk saham Tesla pada 2024 mencapai USD 1.400, seperti dilansir Yahoo Finance.

Tak sembarangan menyebut, Ark Funds menggunakan model Monte Carlo berdasarkan serangkaian simulasi untuk menentukan kemungkinan hasil yang berbeda dengan variabel acak.

Memiliki total 34 input dan lebih dari 40.000 kemungkinan simulasi untuk membuat target harga baru.

Target saham ini tidak termasuk penyimpanan energi Tesla atau bisnis tenaga surya. Dampak harga Bitcoin juga tidak termasuk dalam perhitungan Ark Funds.

Selain itu, Ark Funds mengatakan, Tesla dapat menjual 5 juta hingga 10 juta kendaraan pada 2025 setelah peningkatan teknologi dan produksi. Terlebih, pabrikan mobil asal Amerika Serikat itu berhasil menjual lebih dari 500.000 kendaraan pada 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Harga Jual Mobil

Mobil Tesla made-in-China akan diekspor ke Eropa
Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Harga jual rata-rata untuk kendaraan listrik Tesla ialah USD 50.000 pada 2020. Ark menyebut angka itu berada di antara USD 36.000 dan USD 45.000 dalam model target harga baru.

“Ark memperkirakan Tesla bisa mencapai margin yang lebih baik dari karena asuransi, sesuai data mengemudi yang dikumpulkannya dari kendaraan pelanggan,” kata Ark dalam laporannya.

Tesla memperkenalkan produk asuransinya pada 2019. Meski saat ini hanya tersedia di California, Ark yakin dalam beberapa tahun ke depan, Tesla dapat meluncurkan asuransi ke negara bagian lain.

Tak hanya itu, Ark juga memperkirakan kemungkinan hadirnya sistem mengemudi otonom sepenuhnya pada 2025 sebesar 50 persen. Ark sebelumnya mencatatkan peluang 30 persen pada 2024.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya