Surya Esa Perkasa Kantongi Pendapatan USD 68,5 Juta pada Kuartal I 2021

PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) mencatat pendapatan tumbuh 8,86 persen pada kuartal I 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 23 Apr 2021, 12:40 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) mencatatkan kinerja positif pada kuartal I 2021. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi interim yang tidak diaudit per 31 Maret 2021, emiten berkode ESSA membukukan pendapatan sebesar USD 68,5 juta pada Kuartal I-2021.

Pendapatan tersebut meningkat 8,86 persen dibandingkan kuartal I-2020 sebesar USD 62,9 juta, seperti dilansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Bergerak di sektor energi dan kimia melalui Kilang LPG (liquefied petroleum gas) dan produksi Amonia, pendapatan Amonia yang meningkat 11,8 persen di Kuartal I-2021 juga berpengaruh pada kinerja emiten.

Segmen Amonia merupakan kontribusi terbesar bagi ESSA, karena mencapai 86 persen. Selanjutnya diikuti segmen LPG sebesar 14 persen.

Sedangkan dari sisi operasional, ESSA berhasil mengurangi beban penjualan sebesar 18 persen dan beban administrasi serta umum 17 persen lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Hal tersebut memungkinkan Perseroan menghasilkan marjin operasi yang lebih baik, sehingga laba bersih Perseroan naik signifikan menjadi USD 9,5 juta pada Kuartal I-2021. Angka tersebut jauh meningkat dibandingkan Kuartal I-2020 sebesar USD 0,3 juta.

"Peningkatan pendapatan serta laba bersih ESSA seiring dengan adanya pemulihan kembali harga Amonia secara tajam sejak Januari 2021. Kenaikan harga Amonia tersebut didorong oleh hambatan pasokan serta karena sektornya memasuki masa awal pemulihan permintaan," kata Presiden Direktur ESSA, Vinod Laroya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pengembangan Permintaan Amonia

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Seiring dengan ada peningkatan permintaan amonia global, ESSA juga melihat sumber tambahan untuk pengembangan permintaan amonia melalui Amonia Biru yang saat ini juga memperlihatkan prospek yang cukup signifikan.

Oleh karena itu pada Maret 2021 lalu, Perseroan bekerjasama dengan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC), Mitsubishi Corporation (MC), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) teken Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pengumpulan, Pemanfaatan dan Penyimpanan Karbon (Carbon Capture, Utilization & Storage /CCUS) untuk produksi Amonia Biru di Pabrik Amonia, Sulawesi Tengah.

"Pada Maret 2021 melalui anak perusahaannya - PT Panca Amara Utama (PAU), ESSA telah berhasil membiayai kembali pinjaman jangka panjang sebesar USD 495 juta," ujar Vinod.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya