Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada Juni 2021. Sejumlah rilis data ekonomi dan perkembangan kasus COVID-19 akan menjadi sentimen pelaku pasar.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, gerak IHSG masih akan fluktuaktif sepanjang Juni 2021. IHSG bakal terkoreksi terlebih dahulu. Namun, Herditya mengatakan, IHSG berpeluang naik terbatas.
"Kami perkirakan IHSG ke rentang 5.600-6.050 pada Juni 2021,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Selasa (1/6/2021).
Advertisement
Ia menambahkan, rilis data ekonomi domestik akan menjadi perhatian pelaku pasar. Diperkirakan data ekonomi membaik. Data ekonomi yang akan keluar antara lain inflasi, neraca perdagangan dan cadangan devisa.
Baca Juga
“Kalau dari global lebih memperhatikan data ekonomi dari USD. Kaasus COVID-19 global yang membuat lockdown di berbagai negara termasuk negara tetangga,” ujar dia.
Sementara itu, Analis PT Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, IHSG berpotensi menguat ke level 6.200. Ia menuturkan,IHSG akan uji posisi 6.100 dalam waktu tertekat.
"Tapi antisipasi jika indeks gagal bertahan di atas 5.883. Karena jika gagal bertahan IHSG dapat turun lagi karena IHSG juga masih ada gap di level 5.815,” kata dia.
Untuk saham yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham metal, tambang dan crude palm oil (CPO). “Untuks trateginta silahkan buy on weakness, dan jangan terlalu agresif," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penutupan IHSG pada 31 Mei 2021
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di posisi 5.900 hingga penutupan sesi kedua perdagangan saham Senin, (31/5/2021). Penguatan IHSG ditopang aksi beli investor asing.
Pada penutupan perdagangan saham, IHSG naik 1,69 persen atau 98,84 poin ke posisi 5.947,46. Indeks saham LQ45 menguat 2,54 persen ke posisi 888,65. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat. Pada awal pekan ini, IHSG bergerak di kisaran 5.860-5.947.
Sebanyak 297 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 202 saham melemah dan 148 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 1.034.671 kali dengan volume perdagangan saham 22,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 764,36 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.265.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham IDXEnergy melemah 0,69 persen. Sementara itu, IDXTechno naik 8,66 persen dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham IDXInfrastruktur melambung 3,5 persen dan IDXBasic mendaki 2,19 persen.
Advertisement