Kekhawatiran Kasus COVID-19 Varian Delta Tekan IHSG

Setelah tapering dan inflasi Amerika Serikat membuat pelaku pasar khawatir, kini kasus COVID-19 menjadi perhatian.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 29 Jun 2021, 19:13 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 19:12 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Meningkatnya kasus COVID-19 membuat pembatasan di sektor ekonomi kembali dilakukan pemerintah. Tak hanya itu, adanya varian delta yang disebut lebih cepat menular ternyata menekan forward price earning (PE) IHSG.

"Kekhawatiran atas varian delta COVID-19 yang meningkat telah menekan Forward PE IHSG menjadi 16 kali berdasarkan perkiraan Konsensus Bloomberg, yang tidak menuntut relatif terhadap tingkat bebas risiko," kata Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer, secara virtual, Selasa (29/6/2021).

Meski demikian, Adrian mengaku bila kekhawatiran tapering Amerika Serikat dan ekspektasi pasar terhadap inflasi ke depan di negara Paman Sam telah mereda akhir-akhir ini.

"Sementara tapering harus dikomunikasikan dengan baik ke pasar. Reformasi struktural telah berjalan di Indonesia, sementara tingkat kepemilikan investor asing baik di pasar obligasi pemerintah maupun ekuitas relatif rendah dibandingkan dengan sejarah selama ini," ujarnya.

Walau varian delta menjadi perhatian utama saat ini, Adrian menilai hal ini seharusnya dapat diatasi dengan kecepatan vaksinasi yang meningkat akhir-akhir ini.

"Dengan meredanya kasus Covid-19, kami berharap pemulihan pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut," tuturnya.

Mutasi terbaru dari virus penyebab COVID-19 yang dikenal sebagai varian Delta membuat sejumlah negara kembali melakukan lockdown.

Sebut saja Australia, Selandia Baru dan Bangladesh yang akhirnya melakukan semacam karantina wilayah atau lockdown, demikian pula beberapa bagian Portugal. Bahkan Israel, di mana lebih dari separuh populasinya telah divaksin, juga memberlakukan lagi mandat masker di tempat-tempat umum dalam ruangan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Penutupan IHSG pada 29 Juni 2021

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Selasa, 29 Juni 2021. Investor asing melakukan aksi beli saham di pasar regular.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG naik 0,16 persen atau 0,57 poin ke posisi 5.949. Indeks saham LQ45 naik 0,42 persen ke posisi 839. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Sebanyak 333 saham melemah sehingga menekan IHSG. 178 saham menguat dan 137 saham diam di tempat.

Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 5.992,86 dan terendah 5.913,59. Total frekuensi perdagangan saham 1.196.917 kali dengan volume perdagangan 23,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 124,56 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 14.431.

Sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham IDXNoncylical naik 1,48 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti sektor saham IDXIndustry menanjak 0,41 persen dan sektor saham IDXBasic naik 0,14 persen. Sementara itu, sektor saham IDXTransportasi merosot 1,83 persen, dan IDXTechno turun 1,13 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya