Liputan6.com, Jakarta - PT Trimegah Karya Pratama Tbk atau Ultra Voucher berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ultra Voucher akan melepas maksimal 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, atau maksimal 500 juta lembar saham.
Adapun harga yang ditawarkan di rentang Rp 100–Rp 130 per saham. Dengan demikian dana yang akan terkumpul ditargetkan sebesar Rp 50 miliar – Rp 65 miliar.
Advertisement
Ultra Voucher telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai Joint Lead Underwriters (JLU) atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek bersama PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas.
Baca Juga
Secara bersamaan, Ultra Voucher juga akan menerbitkan 250 juta waran seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau sebanyak-banyaknya 16,67 persen.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan dengan ketentuan setiap pemegang dua saham maka berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I.
Direktur Utama PT Trimegah Karya Pratama (Ultra Voucher) Hady Kuswanto mengatakan, IPO Ultra Voucher ini merupakan salah satu langkah strategis perusahaan untuk memperkuat bisnis di industri voucher. Industri voucher termasuk voucher digital terus bertumbuh dari tahun ke tahun seiring perubahan pola transaksi masyarakat yang lebih ke arah digital.
"Kami bersyukur, sebagai perusahaan pelopor dan aggregator voucher diskon digital di Indonesia, momentum saat ini kami nilai adalah waktu yang tepat untuk melakukan penawaran umum perdana saham. Hal ini seiring adanya perubahan pola transaksi masyarakat kearah digital akibat pandemi Covid-19. Kami optimistis, kehadiran Ultra Voucher di pasar modal Indonesia akan memperkenalkan industri voucher sekaligus memperkuat fundamental bisnis kami tentunya,” kata Hadi dalam keterangan tertulis, Selasa (29/6/2021).
Hadi menuturkan, sebagai perusahaan berbasis teknologi digital, prospek industri voucher termasuk voucher digital terus bertumbuh dari tahun ketahun seiring pertumbuhan populasi penduduk yang mendongkrak transaksi ritel dan restoran di Indonesia.
Menurut laporan dari SEA E-conomy 2020 (Google, Temasek, Bain & Company), terdapat 37 persen dari total pengguna layanan digital merupakan pengguna baru, dengan 93 persen dari mereka berniat untuk melanjutkan aktivitas atau perilaku tersebut setelah pandemi berakhir. Hingga 2025, nilai ekonomi digital di Indonesia secara keseluruhan diperkirakan mencapai USD 124 miliar, dengan peningkatan Cumulative Annual Growth Rate (CAGR) sekitar 23 persen.
"Berdasarkan data tersebut, diperkirakan bahwa industri voucher khususnya voucher digital akan meningkat pada tahun-tahun mendatang. Untuk itulah Ultra Voucher berencana untuk melakukan ekspansi ke tempat-tempat ritel yang mudah dijangkau oleh masyarakat, demi mendukung rencana ekspansi ini, Ultra Voucher mengambil langkah strategis salah satunya dengan IPO,” ucap Hadi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Jadwal Listing
Berdasarkan prospektus, pencatatan saham di bursa atau listing day atas penawaran umum perdana saham Ultra Voucher di BEI rencananya pada 23 Juli 2021. Selanjutnya, sebagai berikut:
- Masa penawaran awal atau bookbuilding 29 Juni – 6 Juli 2021
- Tanggal efektif 13 Juli 2021
- Masa penawaran umum perdana saham 15 – 21 Juli 2021
- Penjatahan 21 Juli 2021
- Distribusi 22 Juli 2021
- Perdagangan waran seri I di pasar reguler dan negosiasi 23 Juli 2021 - 18 Juli 2023
- Masa perdagangan waran seri I di pasar tunai 23 Juli 2021 – 20 Juli 2023
- Periode pelaksanaan waran seri I pada 25 Januari 2022 – 21 Juli 2023, dan
- Akhir masa berlakunya waran seri I pada 21 Juli 2023.
Advertisement