Liputan6.com, Jakarta - PT Elnusa Tbk (Elnusa)/ELSA menyatakan pandemi COVID-19 dan mundurnya sejumlah proyek berdampak terhadap pendapatan dan laba bersih semester I 2021.
PT Elnusa Tbk mencatat pendapatan Rp 3,71 triliun pada semester I 2021. Realisasi pendapatan turun tipis 4,74 persen dari periode semester I 2020 sebesar Rp 3,89 triliun. Demikian mengutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/8/2021).
Baca Juga
Direktur SDM & Umum merangkap Direktur Keuangan Elnusa, Tenny Elfrida menuturkan, ada dua faktor utama yang cukup mempengaruhi kinerja keuangan Elnusa hingga semester I 2021. “Pandemi COVID-19 serta mundurnya beberapa proyek pekerjaan oleh KKKS. Kendati demikian kinerja Elnusa pada semester I 2021 tetap mencatat pertumbuhan,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (10/8/2021).
Advertisement
Perseroan menyatakan, kinerja pada semester I 2021 didorong pertumbuhan pendapatan usaha pada segmen jasa hulu melalui peningkatan produktivitas seperti pengelolaan dan perawatan sumur migas. Pada segmen jasa distribusi dan logistik energi terjadi pertumbuhan 14 persen dari semester I 2021. Di sisi lain, jasa penunjang masih cukup stabil.
Secara konsolidasi, komposisi kontribusi pada segmen jasa hulu migas ini mencapai 39 persen, jasa distribusi dan logistik energi 53 persen dan jasa penunjang 8 persen.
Beban pokok pendapatan turun 1,36 persen menjadi Rp 3,43 triliun pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,47 triliun. Laba bruto tercatat Rp 281,97 miliar pada semester I 2021. Realisasi laba bruto turun 32,74 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 419,26 miliar.
Perseroan mencatat beban penjualan turun dari Rp 978 juta pada semester I 2020 menjadi Rp 654 juta pada semester I 2021. Beban umum dan administrasi susut menjadi Rp 154,80 miliar pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 158,17 miliar.
Perseroan mencatat kenaikan beban keuangan dari Rp 44,39 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 62,17 miliar pada semester I 2021.
Perseroan kantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 40,15 miliar pada semester I 2021.
Realisasi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 69,19 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 130,34 miliar. Dengan demikian, laba per saham sebesar Rp 5,50 pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,86.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perbaikan
Total liabilitas tercatat Rp 3,30 triliun pada 30 Juni 2021 dari periode Desember 2020 sebesar Rp 3,82 triliun. Total ekuitas perseroan tercatat Rp 3,78 triliun pada 30 Juni 2021 dari periode Desember 2020 sebesar Rp 3,74 triliun. Total aset tercatat susut menjadi Rp 7.08 triliun pada 30 Juni 2021 dari Desember 2020 Rp 7,56 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 1,01 triliun.
Perseroan menyatakan, langkah nyata yang akan dan sedang dilakukan dalam mengejar pertumbuhan profit pada kinerja akhir tahun nanti adalah dengan fokus pada strategi bisnis jangka panjang yang telah dicanangkan oleh Perseroan.
Selain itu, Perseroan juga akan meninjau kembali potret biaya beban operasi dan membenahi cost structure serta mengimplementasikan kembali cost is my attitude secara konsolidasi dengan menekan biaya yang tidak produktif dan melakukan investasi secara selektif dan tepat sasaran.
Dari sisi operasi, Perseroan terus melakukan perbaikan melalui engineering center dengan menerapkan secara utuh operation excellence dan juga mempertahankan market yang sudah ada serta dengan gencar melakukan aliansi strategi.
Advertisement
Siap Dukung Alih Kelola Blok Rokan
Perseroan juga secara aktif melakukan berbagai upaya dalam pengembangan bisnis serta siap untuk mendukung alih kelola Blok Rokan oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR) mulai dari hulu yang akan diawali dengan persiapan berbagai studi seismik yang diperlukan untuk memastikan pemetaan sebelum dilakukan operasi, hilir hingga jasa penunjang.
"Meskipun pandemi COVID-19 masih menjadi bayangan yang mempengaruhi kinerja, namun Perseroan tetap mampu menjalankan operasi tanpa gangguan dengan selalu mengedepankan HSSE sebagai prioritas utama," ujar Tenny.
Ia menambahkan, pihaknya memastikan dari tiga segmen bisnis Elnusa, delivery pekerjaan Perseroan masih terus on track dan menorehkan potret kinerja HSSE yang excellence dengan zero accident atau tanpa kecelakaan kerja.
“Melalui upaya serta strategi Perseroan ke depan, Kami optimis dan yakin dapat melalui rintangan dan juga tantangan ke depan dengan tetap mencatatkan kinerja yang baik sehingga capaian positif ini tetap terjadi hingga akhir tahun 2021,” ujar dia.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 10 Agustus 2021, saham ELSA turun 0,76 persen ke posisi Rp 260 per saham. Saham ELSA dibuka stagnan Rp 262 per saham. Saham ELSA berada di level tertinggi Rp 264 dan terendah Rp 258 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.859 kali dengan volume perdagangan 206.626. Nilai transaksi Rp 5,4 miliar.