Waskita Karya Raih Kontrak Baru Rp 3,1 Triliun pada Semester I 2021

Waskita Karya (WSKT) juga menargetkan proses restrukturisasi keuangan dan beberapa transaksi divestasi dapat diselesaikan pada kuartal III dan IV 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Agu 2021, 17:45 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2021, 17:44 WIB
Waskita Karya
(Foto:BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) meraih nilai kontrak baru sebesar Rp 3,1 triliun. Sekitar 65 persen dari kontrak baru tersebut berasal dari proyek Pemerintah dan BUMN.

Presiden Direktur Waskita Karya, Destiawan Soewardjono menuturkan, sisa kontrak baru berasal dari proyek swasta dan pengembangan bisnis.

Beberapa kontrak yang dimenangkan Waskita Karya antara lain kontrak pembangunan Masjid Sheikh Zayed Solo, pembangunan Pasar Baru Trade Center Bandung, Pembangunan Kampus UIII tahap III, dan penataan Kawasan Pura Besakih.

Pada semester II, Waskita akan fokus untuk meningkatkan produktivitas operasional dengan beberapa strategi utama. Seperti perolehan tambahan modal kerja dengan pinjaman yang dijamin Pemerintah, refocusing sumber daya alam dan manusia, serta memperkuat implementasi digitalisasi di seluruh proses bisnis.

"Kami menargetkan akselerasi progress seluruh proyek eksisting di kuartal III dan IV.Tidak hanya untuk mengejar target pendapatan, tapi kami juga menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh para klien," kata Destiawan Soewardjono dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Kamis (12/8/2021).

Selain itu, untuk meningkatkan kondisi fundamental keuangan perusahaan, Waskita Karya juga menargetkan proses restrukturisasi keuangan dan beberapa transaksi divestasi dapat diselesaikan pada kuartal III dan IV 2021.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tekan Jumlah Utang

Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Dengan divestasi, Waskita Karya dapat menurunkan jumlah utang konsolidasi secara signifikan. Sementara itu, restrukturisasi keuangan yang dilakukan dengan seluruh kreditur akan berdampak positif bagi arus kas dan laba perusahaan.

Hal itu terbukti dari capaian Perseroan sepanjang paruh pertama tahun ini yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp 33,4 miliar. Berbanding terbalik dengan rugi bersih yang dicatatkan Waskita Karya sepanjang tahun lalu.

"Pencapaian laba bersih didukung oleh keuntungan dari divestasi tol pada triwulan II," ujar Destiawan.

Ia menambahkan, sebagai pengembang jalan tol dengan model bisnis recycling asset, pihaknya  tidak hanya dapat membangun jalan tol baru yang bermanfaat bagi masyarakat. Akan tetapi, tapi juga mampu mencatatkan laba melalui pelepasan saham badan usaha jalan tol (BUJT).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya