Menuju IPO, Anak Usaha BCA Fokus Kembangkan Fitur Digital

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) akan fokus untuk mengembangkan fitur dari aplikasi blu.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Sep 2021, 17:33 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2021, 17:33 WIB
BCA
Ilustrasi BCA Digital. (Foto: BCA Digital)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tengah mempersiapkan entitas anak, PT Bank Digital BCA (blu), melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menurut catatan Liputan6.com, Perseroan berencana mengantarkan bank digital ini untuk IPO dalam 1-2 tahun mendatang. Direktur BCA, Vera Eve Lim mengatakan, perusahaan ini masih cukup muda.

Sehingga masih perlu banyak pengembangan sebelum siap untuk melantai di Bursa. Tahun ini, Vera mengatakan, Perseroan akan fokus untuk mengembangkan fitur dari aplikasi blu yang diluncurkan Bank Digital BCA.

"Karena ini kan baru lahir, jadi tahun ini kita banyak fokuskan bagaimana meluncurkan fitur fitur,” kata Vera dalam public expose live, Rabu (8/9/2021).

Vera mengungkapkan, aplikasi yang baru saja diluncurkan pada Juli lalu, telah mencatatkan kinerja yang cukup bagus. Baik dari sisi pendanaan maupun jumlah nasabah yang bergabung.

"Jadi mudah-mudahan sampai akhir tahun ini kami bisa lengkapi dengan lebih banyak fitur lagi,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rencana IPO

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan Bank Digital BCA bisa saja IPO dalam waktu dekat dan memanfaatkan momentum pertumbuhan bank digital.

Namun berbeda, ia memilih mempersiapkan Bank Digital BCA agar mampu konsisten menunjukkan kinerja yang positif untuk jangka panjang.

"Kalau mau (IPO sekarang) bisa saja. Cuma filosofi kita, yang menarik untuk jangka panjang adalah saham yang bisa berikan performance naik konsisten dan punya bukti ujungnya profit," kata Jahja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya