Liputan6.com, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengatakan, pendirian PT Mostrans Global Digilog untuk memberikan kemudahan rantai pasokan dengan mempermudah akses transportasi untuk produk health care.
Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Bernadus Karmin Winata menuturkan, akses tranportasi dan rantai pasokan untuk produk kesehatan perlu kendaraan khusus. Hal ini berbeda dengan transportasi produk lainnya.
Baca Juga
Ia menuturkan, Mostrans ini menjadi salah satu platform yang dikembangkan sehingga bagi pemilik kendaraan alat kesehatan di Indonesia dapat menggunakan platform tersebut untuk memberikan kemudahan akses dan rantai pasokan.
Advertisement
"Mostrans adalah aplikasi bagian dari supply chain, permudah akses, distribusi dari produk kesehatan. Platform yang dipakai khusus transportasi produk kesehatan dan gunakan aplikasi pemesanan yang semua masuk di dalam platform,” ujar dia saat paparan publik live, ditulis Kamis (9/9/2021).
Ia menuturkan, pihaknya menyiapkan ekosistem untuk mempermudah akses terhadap produk kesehatan dari sisi supply chain.
Selain itu, perseroan juga membeli kembali saham atau buyback saham maksimal 250 juta lembar saham. Hal itu dilakukan sejak 20 Agustus 2021-19 November 2021. Perseroan memperkirakan nilai buyback Rp 250 miliar. Harga pembelian saham maksimal Rp 1.200 per saham.
Bernadus menuturkan, buyback saham ini dilakukan untuk memberikan keyakinan kepada publik kalau kinerja fundamental perseroan sangat baik. “Secara outlook kemungkinan besar pertumbuhan Kalbe double digit,” ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Anak Usaha Kalbe Dirikan Mostrans Global Digilog
Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui anak usahanya PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) dan PT Global Chemindo Megatrading sepakat membangun perusahaan baru bernama PT Mostrans Global Digilog (MGD) pada 2 September 2021.
PT Mostrans Global Digilog tersebut bergerak dalam bidang aktivitas professional, ilmiah dan teknis lainnya serta perdagangan besar dengan modal dasar Rp 80 miliar.Demikian mengutip keterbukaan informasi BEI, Selasa, 7 September 2021.
Dari modal tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 25 persen atau Rp 20 miliar. Hal ini masing-masing dengan bagian kepemilikan EPMT senilai Rp 19,80 miliar atau 99 persen dan GCM sejumlah Rp 200 juta atau satu persen.
“Pendirian MGD bertujuan untuk menunjang kegiatan usaha perseroan,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, Lukito Kurniawan Gozali dalam keterbukaan informasi BEI.
Perseroan menyatakan, dampak kejadian, informasi dan fakta material itu terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik tidak berdampak material.
Advertisement