Liputan6.com, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berencana untuk mengantarkan anak usaha mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Diketahui, salah satu entitas anak usaha KLBF yang direncanakan gelar Initial Publik Offering (IPO) yakni PT Sanghiang Perkasa, pemilik merek dagang Kalbe Nutritionals.
Namun demikian, hingga kini belum ada perkembangan terbaru mengenai rencana tersebut. Direktur Kalbe Farma, Bernadus Karmin Winata mengatakan rencana tersebut masih akan terus ditindak lanjuti. Akan tetapi, saat ini Perseroan masih mempertimbangkan kondisi pasar modal tanah air.
Baca Juga
"Memang kemarin ada mengenai divisi nutrisi kita yang merencanakan untuk IPO. Memang masih tetap ada rencana itu, kita pertahankan,” kata dia dalam press conference public expose live, Rabu (8/9/2021).
Advertisement
Di sisi lain, ia juga mengungkapkan kemungkinan divisi lain yang juga berpeluang untuk melantai di Bursa, selain dari divisi nutrisi. Divisi tersebut antara lain yang berkaitan dengan logistik dan digital.
"Kalau untuk IPO, saya kira tetap terbuka untuk divisi-divisi yang ada di Kalbe. Yang penting di sini kita melihat bagaimana perkembangan equity market-nya,” kata dia.
Dia menuturkan, aksi korporasi berupa IPO akan mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih baik ke depan. Sehingga Perseroan membuka lebar peluang anak usaha dari berbagai divisi yang ada di Kalbe untuk mencatatkan saham di BEI.
"Mungkin divisi-divisi yang lebih relate ke digital dan juga ke supply chain kita. Artinya di distribusi dan logistik. Dan juga medical devices itu juga masih kami lihat, apakah memungkinkan dan bis akita bawa meramaikan pasar modal,” pungkas dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham KLBF
Pada penutupan perdagangan Rabu, 8 September 2021, saham KLBF stagnan di posisi Rp 1.460 per saham. Saham KLBF dibuka stagnan Rp 1.460.
Saham KLBF berada di level tertinggi Rp 1.465 dan terendah Rp 1.410 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.732 kali dengan volume perdagangan 548.761. Nilai transaksi Rp 79 miliar.
Advertisement