IHSG Naik 0,16 Persen, Kapitalisasi Bursa Sentuh Rp 8.150 Triliun

IHSG berada di zona hijau ke posisi 6.643,73 pada perdagangan Jumat, 22 Oktober 2021. IHSG menguat 0,16 persen dari pekan lalu di posisi 6.633,33.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Okt 2021, 08:20 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2021, 08:20 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan selama sepekan pada 18-22 Oktober 2021. Pergerakan pasar pada 18-22 Oktober menunjukkan data perdagangan yang fluktuaktif tetapi masih kategori positif termasuk IHSG.

Mengutip keterangan tertulis Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (23/10/2021),  IHSG berada di zona hijau ke posisi 6.643,73 pada perdagangan Jumat, 22 Oktober 2021. IHSG menguat 0,16 persen dari pekan lalu di posisi 6.633,33.

Kenaikan IHSG juga diikuti nilai kapitalisasi bursa pada pekan ini. Kapitalisasi bursa menguat 0,19 persen menjadi Rp 8.150,38 triliun dari posisi Rp 8.134,67 triliun.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa melemah 4,08 persen menjadi 1.385.992 transaksi dari 1.444.963 transaksi pada pekan lalu. Demikian juga rata-rata volume transaksi harian merosot 5,53 persen menjadi 22,091 miliar saham dari 23,384 miliar saham pada pekan lalu.

Rata-rata nilai transaksi harian susut 6,92 persen menjadi Rp 16,24 triliun pada 18-22 Oktober 2021. Sedangkan pada pekan lalu Rp 17,45 triliun.

Investor asing membukukan nilai beli bersih Rp 1,18 triliun pada Jumat pekan ini. Sepanjang 2021, investor asing membukukan aksi beli bersih Rp 36,39 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Total Emisi Obligasi

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada Kamis, 21 Oktober 2021,  PT Sinas Mas Agro Resources and Technology Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III SMART Tahap II Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nominal sebesar Rp 2,5 triliun.

 PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menetapkan peringkat idA+ (Single A Plus) untuk Obligasi ini. PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang 2021 adalah 79 emisi dari 50 Perusahaan Tercatat senilai Rp78,58 triliun. 

Hingga kini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 482 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp425,60 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 126 perusahaan tercatat.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 141 seri dengan nilai nominal Rp4.437,58 triliun dan USD400,00 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp5,39 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya