IHSG Berbalik Arah Menghijau, Investor Asing Buru Saham BBCA hingga UNTR

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat ke zona merah, kemudian berbalik arah ke zona hijau. Investor asing masih lanjutkan aksi beli.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Okt 2021, 10:18 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2021, 10:16 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada perdagangan Jumat pagi (22/10/2021). Sempat dibuka di zona merah, IHSG berbalik arah ke zona hijau didukung aksi beli investor asing.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG turun 12,32 poin ke posisi 6.620,65. IHSG berada di level tertinggi 6.648,38 dan terendah 6.585,55. Sebanyak 261 saham melemah sehingga menekan IHSG. 193 saham menguat dan 178 saham diam di tempat.

Total frekuengsi perdagangan 477.181 kali dengan volume perdagangan 8,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 5,8 triliun. Investor asing beli saham Rp 350,11 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.143.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXenergy susut 1,79 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Diikuti IDXHealth melemah 1,47 persen dan IDXNonsiklikal susut 1,36 persen.

Sementara itu, IDXInfrastruktur menanjak 1,31 persen, diikuti IDXtechno naik 0,69 persen dan IDXFinance melambung 0,52 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Top Gainers dan Losers

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham PGLI naik 30,30 persen

-Saham SAFE naik 25 persen

-Saham HDIT naik 22,73 persen

-Saham IBST naik 19,73 persen

-Saham CASS naik 17 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham ROCK turun 6,96 persen

-Saham GSMF turun 6,90 persen

-Saham POLU turun 6,90 persen

-Saham PTIS turun 6,80 persen

-Saham INDY turun 6,78 persen


Aksi Investor Asing

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 106,2 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 46,4 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 45,9 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 24,6 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 21,5 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham UNVR senilai Rp 16,6 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 16 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 10,4 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 9,9 miliar

-Saham MIKA senilai Rp 6,4 miliar


Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks Hang Seng naik 0,40 persen, indeks Korea Selatan Kospi menanjak 0,03 persen, indeks Jepang Nikkei menguat 0,64 persen, dan indeks Singapura bertambah 0,39 persen. Sementara itu, indeks Shanghai turun 0,38 persen dan indeks Taiwan turun 0,32 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG turun ke posisi 6.632. IHSG melemah seiring turunnya sektor energi. Harga batu bara berjangka turun 3,5 persen karena Reuters melaporkan NDRC sedang mencari cara untuk intervensi harga batu bara dan menurunkannya ke kisaran lebih masuk akal.

Sementara itu, saham BBHI melonjak 25 persen setelah merencanakan rights issue Rp 4,8 triliun. Di sisi lain Unilever Indonesia juga merilis kinerja keuangan kuartal III 2021.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya