Liputan6.com, Jakarta - Aliran dana investor asing diperkirakan masih masuk ke pasar saham Indonesia pada 2022. Hal ini seiring katalis positif seperti pemulihan ekonomi hingga penyelesaian sejumlah infrastruktur.
Sepanjang 2021, sejumlah data perdagangan mencatat kinerja positif. Hal ini ditunjukkan dari laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Pada Jumat, 19 November 2021, IHSG naik 1,26 persen ke posisi 6.720,26. Level IHSG itu termasuk tertinggi sepanjang masa dari sebelumnya di posisi 6.691 pada 11 November 2021.
Dengan kenaikan IHSG tersebut, membawa kinerja IHSG tumbuh 12,40 persen year to date.Selain itu, kapitalisasi pasar saham sentuh Rp 8.256 triliun. Rata-rata nilai transaksi harian sentuh Rp 13,40 triliun. Sepanjang 2021, aliran dana investor asing yang masuk ke pasar saham Indonesia mencapai Rp 38,35 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Head of Equity Trading PT MNC Sekuritas Medan Frankie Prasetio menuturkan, IHSG meski sempat tertekan akibat lonjakan pandemi COVID-19 pada awal 2021 seiring kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang berkelanjutan pada semester I 2021.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG hanya naik 0,11 persen ke posisi 6.416. Selama semester I 2021, IHSG susut 1,9 persen dari 6.104 pada 4 Januari 2021 menjadi 5.985 pada 30 Juni 2021.
Akan tetapi, ia menilai, ada sejumlah katalis positif yang mendukung pasar modal Indonesia sehingga mendorong aksi beli investor asing. Salah satunya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 7 persen pada kuartal II 2021. Selain itu, kasus COVID-19 juga dinilai terkendali.
"Dengan valuasi pasar modal Indonesia sendiri yang tergolong rendah, sangat menarik bagi investor khususnya investor asing," tutur dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (21/11/2021).
Selain itu, harga komoditas juga mendukung pasar modal Indonesia. "Indonesia sendiri sebagai salah satu negara penghasil komoditas dunia seperti minyak dan gas, batu bara dan CPO juga menjadikan pasar modal Indonesia sangat menarik bagi investor," ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Proyeksi 2022
Pada 2022, Frankie perkirakan investor asing akan kembali melakukan aksi beli saham. Hal ini didukung katalis positif termasuk IHSG yang dapat menyentuh posisi 7.000-7.200 pada 2022.
"Keberhasilan Indonesia dalam menekan kasus COVID-19 yang membuat tingkat optimisme dan kepercayaan terhadap Indonesia turut meningkat, ditambah lagi infrastruktur Indonesia pada 2021 seperti penyelesaian ruas jalan dan jalan dapat menekan biaya logistik yang dapat membuat produk lokal bersaing," kata dia.
Frankie menambahkan, tingkat daya belki masyarakat yang mulai pulih juga turut menaikkan permintaan pada 2022 yang menjadikan katalis untuk menopang IHSG.
"Utamanya adalah peningkatan permintaan otomotif dan properti," tutur dia.
Akan tetapi, ia mengingatkan ada hal yang perlu dicermati yaitu jika bank sentral Amerika Serikat atau the Fed menaikkan suku bunga pada 2022.
"Hal ini tentu bisa menekan laju IHSG. Di mana tingkat inflasi Amerika Serikat sendiri sudah cukup tinggi di level 6,2 persen," kata dia.
Advertisement