Pertama Kali, Pendiri Evergrande Hui Ka Yan Jual Saham Setara Rp 4,9 Triliun

Regulator China telah mendesak Hui Ka Yan untuk memakai kekayaan sendiri membantu menopang keuangan kerajaan propertinya yang tertekan, Evergrande.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Nov 2021, 15:15 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2021, 15:15 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Chairman grup Evergande China Hui Ka Yan memangkas kepemilikan saham perseroan untuk pertama kali sejak go public pada 2009. Ini menunjukkan tanda terbaru dia likuidasi aset pribadi untuk membantu cegah default atau gagal bayar Evergrande.

Hui menjual 1,2 miliar saham Evergrande setara USD 344 juta atau sekitar Rp 4,93 triliun (asumsi kurs Rp 14.339 per dolar AS). Hal itu berdasarkan pengajuan ke Bursa Efek Hong Kong. Dengan penjualan saham oleh Hui Ka Yan bersama dengan istrinya sehingga kepemilikan menjadi 67,87 persen dari 76,96 persen, demikian mengutip dari yahoo finance, ditulis Minggu (28/11/2021).

Regulator China telah mendesak Hui untuk memakai kekayaan sendiri membantu menopang keuangan kerajaan propertinya yang tertekan, Evergrande memiliki kewajiban melebihi USD 300 miliar atau sekitar Rp 4.301 triliun.

Ia telah suntikkan lebih dari USD 1 miliar atau Rp 14,33 triliun ke Evergande sejak Juli 2021 terutama dengan menjual aset pribadi dan menjaminkan saham, demikian laporan China Business News.

Hui menjual saham rata-rata masing HK$ 2,23, menurut pengajuan itu. Harga itu diskon 20 persen dari harga penutupan pada perdagangan Rabu pekan lalu. Namun, dokumen tersebut tidak identifikasi siapa pembelinya.

Saham Evergrande ditutup 10 persen lebih rendah pada HK$ 2,50 pada Jumat sebelum pengajuan dilakukan. Saham Evergrande merosot 83 persen pada 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bisnis Evergrande

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Pengungkapan ini membantu menjelasan serangkaian transfer saham Evergrande di sistem kliring dan penyelesaian pusat Hong Kong. Munculnya posisi saham 2,8 miliar dalam sistem kliring Jumat lalu telah memicu spekulasi Hui mungkin bersiap transfer kepemilikan atau menjaminkan saham sebagai jaminan pinjaman.

Hui jual 1,2 miliar saham, meski tidak jelas apa yang mungkin terjadi pada sisa saham tersebut. Meski pun beberapa menit terakhir pembayaran utang dolar AS dalam beberapa pekan terakhir, obligasi Evergrande diperdagangkan dengan diskon besar untuk nilai nominal karena investor bersiap apa yang bisa menjadi salah satu restrukturisasi utang terbesar di China.

Evergrande yang memiliki bisnis mulai dari kendaraan listrik hingga air minum kemasan telah jual aset untuk mengumpulkan uang karena regulator menekan pengaruh di industri properti.

Perseroan sepakat menjual semua sisa sahamnya di bisnis internet Heng Ten Networks Group Ltd. Stadion sepak bola telah diambil alih oleh badan pemerintah dengan maksud untuk menjualnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya