IHSG Berpotensi Menguat, Simak Saham Pilihan Ini

Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, IHSG mencoba menembus level 6.600 pada Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Des 2021, 06:45 WIB
Diterbitkan 17 Des 2021, 06:45 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan Jumat (17/12/2021). Aksi window dressing diharapkan dapat jadi katalis positif di pasar saham.

Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, IHSG mencoba menembus level 6.600 pada Jumat pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran support 6.560 dan resistance 6.625.

Wawan mengatakan, aksi window dressing akan topang IHSG. "Window dressing dengan melirik saham-saham kapitalisasi besar,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Sedangkan dampak sentimen varian omicron yang terdeteksi di Indonesia, Wawan menilai Indonesia lebih siap hadapi varian baru. Hal ini seiring kondisi penanganan COVID-19 yang terkendali. Wawan mengatakan, koreksi IHSG yang terjadi Kamis, 16 Desember 2021 karena kekhawatiran omicron masih wajar.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih terlihat belum beranjak dari rentang konsolidasi wajar. Selain itu, aliran dana investor juga belum terlihat deras masuk ke pasar modal dan perputaran roda ekonomi masih melambat.

William menilai, hal itu menjadi tantangan bagi kinerja emiten sehingga menajdi salah satu faktor yang pengaruhi pola gerak IHSG.

Sedangkan jika melihat data ekonomi ritel Amerika Serikat yang meningkat terutama kebutuhan kendaraan roda empat dan belanja online pada November memperlihatkan kondisi ekonomi global yang mulai meningkat dapat menjadi salah satu sentimen positif terhadap pergerakan pasar global.

William menilai, hal itu dapat jadi sentimen positif bagi pasar modal Indonesia. Meski demikian, ia prediksi IHSG berpotensi melemah Jumat pekan ini.

“IHSG bergerak di kisaran 6.582-6.676,” kata William.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham Pilihan

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA).

Selain itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Maybank Indonesia Tbk (BNII).

Sedangkan Wawan memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya