IHSG Melemah Terbatas pada 10-14 Januari 2022

BEI mencatat rata-rata frekuensi transaksi bursa selama sepekan menguat 5,94 persen menjadi 1.365.875. transaksi.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jan 2022, 15:21 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2022, 08:34 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas pada perdagangan saham pekan kedua Januari 2022.

IHSG  naik tipis 0,12 persen ke posisi 6.693,40 pada periode 10-14 Januari 2022. Pada pekan lalu, IHSG naik 1,82 persen ke posisi 6.701,31.  Kapitalisasi pasar bursa merosot 0,87 persen dari Rp 8.433,79 triliun menjadi Rp 8.360,73 triliun. Demikian mengutip dari keterangan tertulis Sabtu, (15/1/2022).

Selanjutnya rata-rata volume transaksi harian bursa turun 7,87 persen menjadi 18,76 miliar saham dari 20,35 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian bursa merosot 13,09 persen menjadi Rp 11,53 triliun dari Rp 13,26 triliun pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi bursa selama sepekan menguat 5,94 persen menjadi 1.365.875. transaksi dari 1.289.266 transaksi pada pekan lalu.

Investor asing mencatat aksi beli berih Rp 145,70 miliar. Sepanjang 2022, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 4,76 triliun.

Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, IHSG cenderung sideways pada 10-14 Januari 2022. Hal ini seiring aksi ambil untung oleh investor asing, tetapi tidak terlalu berdampak signifikan.

Selain itu, investor juga mempertimbangkan inflasi Amerika Serikat mencapai level tertinggi 7 persen sehingga mendorong kekhawatiran percepatan kenaikan suku bunga. Wawan menuturkan, sentimen itu merembet ke bursa saham Asia termasuk Indonesia. Namun, hal itu tidak signifikan dampaknya ke IHSG. 

"Percepatan tapering dan kenaikan suku bunga jadi pertimbangan investor," ujar Wawan saat dihubungi Liputan6.com.

Wawan menambahkan, kenaikan harga komoditas juga jadi sentimen positif sehingga IHSG tidak turun signifikan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pencatatan Obligasi

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Mengawali pekan ini pada Senin, 10 Januari 2022, PT Semacom Integrated Tbk (SEMA) resmi menjadi Perusahaan Tercatat kedua di BEI pada tahun 2022, yang tercatat pada Papan Pengembangan BEI. SEMA bergerak pada sektor Energy dengan sub sektor Alternative Energy. Adapun industri dan sub industri SEMA adalah Alternative Energy Equipment.

Pada pekan ini ada pencatatan obligasi dan sukuk perdana di BEI pada 2022, PT Hutama Karya (Persero) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Hutama Karya Tahap II Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Hutama Karya Tahap II Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI, Kamis, 13 Januari 2022.

Nilai Obligasi yang dicatatkan sebesar Rp 1 triliun dan Sukuk sebesar Rp 313 miliar. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat idA (Single A) untuk obligasi sedangkan idAsy (Single A Syariah) untuk Sukuk. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya