Impack Pratama Bidik Pendapatan Rp 2,6 Triliun pada 2022

PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) menyiapkan sejumlah strategi untuk capai target pendapatan 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Feb 2022, 10:59 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 10:59 WIB
Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) menargetkan pendapatan Rp 2,6 triliun dengan laba bersih Rp 260 miliar pada 2022.

“Penentuan target tersebut didasari oleh kondisi pandemi yang terkendali dan kegiatan ekonomi secara umum yang berlangsung telah membaik,” ujar Direktur Utama Impack Pratama Industri, Haryanto Tjiptodihardjo dalam keterangan resmi, Rabu (9/2/2022).

Untuk mencapai target, perseroan menyiapkan sejumlah strategi. Pertama, meningkatkan pertumbuhan bisnis organik dengan membuka peluang bisnis baru dan inovasi produk baru. Pada Januari 2022, perseroan resmi mengadakan grand launching untuk produk atap uPVC dengan harga terjangkau di bawah merek LaserTuff.

Kedua, memperkuat jaringan distribusi di area timur Indonesia. Diharapkan distribution center yang berlokasi di Surabaya,  bisa segera beroperasi di akhir kuartal I ini.

Ketiga, melanjutkan rencana akuisisi baik dalam maupun di luar negeri untuk meraih sinergi dengan nilai valuasi transaksi yang wajar.Untuk mencapai strategi tersebut, perseroan mencadangkan capex sekitar Rp 180 miliar. Perseroan sendiri sampai dengan penghujung 2021 telah mencatatkan pendapatan penjualan sebesar Rp 2,2 triliun, dengan laba bersih diprediksi bisa menembus di atas Rp 200 miliar.

"Ini merupakan tahun kedua sejak pandemi covid-19, Impack Pratama kembali mencetak angka pendapatan yang melampaui target, yaitu 15 persen lebih tinggi dari target senilai Rp 1,9 triliun serta 22 persen lebih tinggi dari pendapatan sepanjang 2020 senilai Rp 1,8 triliun,” ujar Haryanto.

Sejalan dengan itu, laba bersih perseroan diprediksi mengalami pertumbuhan signifikan secara tahunan (yoy), yakni melampai 60 persen dari tahun sebelumnya senilai Rp 125 miliar, dan melampaui 21 persen dari target yang ditentukan sebesar Rp 165 miliar.

"Perseroan senantiasa berupaya mewujudkan komitmen kepada stakeholder, dengan menerapkan prinsip keseimbangan antara perkembangan bisnis yang berkelanjutan dan neraca keuangan yang kuat," kata Haryanto.

Sebagaimana halnya pembagian dividen, perseroan akan mempertahankan kebijakan pembagian dividen di atas 30 persen dari perolehan laba bersih tahun berjalan, sebagai wujud komitmen perseroan untuk selalu memberikan nilai tambah yang optimal kepada para pemegang saham.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham IMPC

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada perdagangan Rabu, 9 Februari 2022 pukul 10.44 WIB, saham IMPC naik 1,85 persen ke posisi Rp 2.750 per saham.

Saham IMPC  dibuka stagnan Rp 2.700 per saham. Saham IMPC berada di level tertinggi Rp 2.770 dan terendah Rp 2.660 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 622 kali dengan volume perdagangan 40.136. Nilai transaksi Rp 10,9 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya