Astra Agro Genjot Layanan kepada Petani Mitra Melalui Digitalisasi

CEO Astra Agro Lestari, Santosa menyebutkan, salah satunya yakni aplikasi ‘Siska’, yang merupakan kependekan dari Sistem Informasi Kemitraan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Feb 2022, 19:44 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2022, 19:44 WIB
Chief Executive Officer PT  Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Santosa (Foto: tangkapan layar/Pipit Ika R)
Chief Executive Officer PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Santosa (Foto: tangkapan layar/Pipit Ika R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) luncurkan sejumlah aplikasi sebagai bentuk inovasi digital perseroan pada awal 2022. PT Astra Agro Lestari Tbk sudah mulai program digitalisasi sejak 2018.

Chief Executive Officer (CEO) Astra Agro Lestari, Santosa menyebutkan, salah satunya yakni aplikasi ‘Siska’, yang merupakan kependekan dari Sistem Informasi Kemitraan.

Dia menuturkan, dengan menerapkan teknologi berbasis internet, pelayanan perusahaan terhadap petani mitra diharapkan semakin baik.

"Pada akhirnya, sesuai semangat ‘Sejahtera Bersama Bangsa’ yang melekat pada visi misi perusahaan, kami tentu berharap masyarakat juga ikut mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari kemitraan dengan Astra Agro Lestari," kata Santosa dalam Talk to The CEO, Selasa (15/2/2022).

Dengan aplikasi Siska, transaksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit milik masyarakat petani ke perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien.

Siska mendorong kelancaran pengiriman buah, sehingga masyarakat petani bisa memanfaatkan waktu mereka dengan kegiatan yang lebih produktif. Mekanisme transaksi penjualan TBS masyarakat ini memang perlu dikelola.

Sebab, selain mengolah TBS dari masyarakat, perusahaan juga mengelola TBS dari kebun inti. Pengaturan jadwal yang rapi dan sistematis akan membantu kelancaran pengiriman buah-buah ke pabrik pengolahan kelapa sawit milik perusahaan.

Dari tahun ke tahun, kemitraan dengan petani juga semakin signifikan. Dibandingkan tahun sebelumnya. Pada akhir 2021 lalu Astra Agro mencatat kenaikan pembelian TBS dari petani mitra sebesar 25,6 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Luncurkan juga Tiara, Almira dan Amanda Rawat 2.0

Chief Executive Officer PT  Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Santosa (Foto: tangkapan layar/Pipit Ika R)
Chief Executive Officer PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Santosa (Foto: tangkapan layar/Pipit Ika R)

Selain Siska yang didedikasikan untuk kepentingan petani mitra, Astra Agro juga meluncurkan aplikasi yang diberi nama Tiara (TBS Prediksi Astra) dan Almira (Aplikasi Maintenance Astra Agro).

Tiara dirancang sebagai aplikasi yang berguna untuk memprediksi produksi TBS di masa mendatang melalui penggunaan machine learning. Dengan kehadiran Tiara, proses plan produksi yang semula memakan waktu panjang bisa lebih cepat dan akurat. Sedangkan Almira dirancang untuk menjamin perawatan unit-unit di pabrik berjalan dengan rutin dan baik.

"Diharapkan, kondisi seluruh unit dalam kondisi prima sehingga performa selalu dalam keadaan terbaik dan mengurangi kerusakan maupun kendala teknis yang dapat menghambat kelancaran kerja di pabrik,” ujar Santoso.

Di samping meluncurkan aplikasi baru, Astra Agro juga terus mengembangkan aplikasi-aplikasi yang sudah ada.

Salah satunya, aplikasi mandor rawat (Amanda) yang telah beroperasi sejak beberapa tahun lalu dan sangat berguna dalam membantu pekerjaan operasional para mandor dalam proses perawatan. Aplikasi tersebut kini telah memasuki tahap kedua, sehingga lahirlah Amanda Rawat 2.0.

Berbeda dengan versi sebelumnya, banyak keunggulan baru pada Amanda Rawat 2.0. Di antaranya adalah membantu mandor rawat dalam membuat laporan produksi, mengontrol dan memonitor pekerjaan rawat secara efektif dan efisien, maupun membantu dalam evaluasi harian pekerja rawat secara akurat.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya