AKR Corporindo Catat Laba Rp 1,1 Triliun, Tumbuh 20 Persen pada 2021

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan pada 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2022, 15:58 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2022, 15:58 WIB
KEK Gresik JIIPE (Dok PT AKR Corporindo Tbk/AKRA)
KEK Gresik JIIPE (Dok PT AKR Corporindo Tbk/AKRA)

Liputan6.com, Jakarta - Laba bersih perusaahaan distribusi BBM dan kimia dasar serta penyedia solusi logistik dan rantai pasokan, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 20 persen menjadi Rp 1,11 triliun pada 2021, dibanding sebelumnya Rp 925 miliar pada 2020.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Selasa, (22/3/2022).

Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh Purwantoro, Sungkoro & Surja Ernst & Young dengan opini wajar ke Bursa Efek Indonesia. Pertumbuhan laba bersih tersebut sedikit lebih rendah dibanding pertumbuhan laba bersih AKRA pada 2020 yang mencapai 30 persen. 

Pertumbuhan laba bersih AKR Corporindo tersebut dihasilkan dari pertumbuhan pendapatan AKR Corporindo selama 2021 sebesar 45 persen menjadi Rp 25,71 triliun, dibanding sebelumnya Rp 17,72 triliun pada 2020.

Peningkatan pendapatan tersebut dihasilkan dari pertumbuhan volume perdagangan dan distribusi, dan juga sejalan dengan kenaikan harga jual BBM dan bahan kimia dasar yang didistribusikan.

“Tahun 2021 juga ditandai dengan kenaikan harga minyak dan bahan kimia, kondisi geopolitik yang sedang berlangsung juga telah mengakibatkan volatilitas yang sangat tinggi pada harga Energi dan kimia. AKRA terus memberikan kinerja yang positif di tengah masa-masa yang sulit, ini membuktikan ketahanan dari model bisnis AKRA," kata dia.

Kawasan industri dan pelabuhan terintegrasi terbesar di Indonesia – JIIPE, juga turut berkontribusi pada pertumbuhan laba selama 2021. Pendapatan JIIPE tumbuh sebesar 68 persen menjadi sebesar Rp 535 miliar didorong oleh  peningkatan penjualan lahan dan perjanjian sewa dari proyek smelter Freeport; JIIPE yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus kini dapat menawarkan berbagai insentif fiskal maupun non-fiskal yang menarik bagi para investor.

Dengan integrasi Pelabuhan laut dalam dan tersedianya akses transportasi multi moda, JIIPE menjadi pilihan investasi dari investor domestik dan asing.

Meski beban pokok pendapatan dan beban usaha meningkat, AKRA mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 1,44 triliun di 2021 dibanding sebelumnya sebesar Rp 1,25 triliun. Pada 2021, laba per saham AKRA meningkat sebesar 20,57 persen menjadi sebesar Rp 56,32 per saham, dibanding sebelumnya sebesar Rp 46,71 per saham.

Bahkan neraca perseroan tercatat semakin menguat dengan total aset Rp 23,51 triliun dan saldo kas sebesar Rp 2,6 triliun per 31  Desember 2021. Total liabilitas AKRA tercatat sebesar Rp 12,21 triliun dan ekuitas Rp 11,29 triliun.

Selanjutnya, AKR Corporindo juga melaporkan pengurangan signifikan dalam pinjamannya selama tahun 2021 sehingga Net gearingnya berkurang menjadi 0,02X.

Perseroan juga menghasilkan arus kas operasi bersih yang kuat mencapai Rp 2,94 triliun. Kas ini juga digunakan untuk mengurangi pinjaman dan mendanai investasi modal yang sedang berjalan serta menjaga pembayaran dividen yang tinggi kepada para pemegang saham.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham AKRA

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Selasa, 22 Maret 2022, saham AKRA stagnan di posisi Rp 830 per saham. Saham AKRA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 835 per saham.

Saham AKRA berada di level tertinggi Rp  840 dan terendah Rp 825 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.016 kali dengan volume perdagangan 355.941 saham. Nilai transaksi Rp 29,7 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya