Ciputra Development Kantongi Laba Rp 1,74 Triliun di 2021

Laba itu ditopang pendapatan perseroan yang naik 20,55 persen menjadi Rp 9,73 triliun di 2021, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 8,07 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Apr 2022, 15:37 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2022, 15:35 WIB
Ilustrasi Neraca Keuangan atau Laba Rugi. Freepik
Ilustrasi Neraca Keuangan atau Laba Rugi. Freepik

Liputan6.com, Jakarta PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencatatkan kinerja positif di 2021. Pada periode tersebut, perseroan mampu membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 31,4 persen menjadi Rp 1,74 triliun dari Rp 1,32 triliun di 2020.

Laba itu ditopang pendapatan perseroan yang naik 20,55 persen menjadi Rp 9,73 triliun di 2021, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 8,07 triliun.

Merujuk laporan keuangan perseroan, Sabtu (16/4/2022), pendapatan tersebut berasal dari penjualan dengan total Rp 8,03 triliun.

Rinciannya, penjualan kavling, rumah hunian dan ruko sebesar Rp 5,62 triliun. Kemudian apartemen Rp 1,25 triliun, dan kantor Rp 1,06 triliun.

Kemudian pendapatan usaha sebesar Rp 1,7 triliun. Rinciannya, pendapatan usaha dari rumah sakit Rp 671,1 miliar, pusat niaga Rp 425,87 miliar, hotel Rp 265,7 miliar, sewa kantor Rp 217,07 miliar, lapangan golf Rp 36,96 miliar dan lain-lain Rp 78,63 miliar.

Di saat bersamaan, beban pokok penjualan dan beban langsung naik menjadi Rp 4,89 triliun dari Rp 3,95 triliun di 2020. Sehingga perseroan berhasil mengukuhkan laba kotor Rp 4,84 triliun.

Sepanjang 2021, perseroan mencatatkan penghasilan lain-lain sebesar Rp 541,36 miliar. Bersamaan, beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp 1,18 triliun, beban penjualan Rp 367,59 miliar, dan beban lain-lain Rp 474,84 miliar.

Sehingga perseroan mencatatkan laba usaha Rp 3,36 triliun, naik dibandingkan 2020 sebesar Rp 2,65 triliun.

Setelah dikurangi pajak dan beban pajak, perseroan mengukuhkan laba tahun berjalan sebesar Rp 2,09 triliun. Naik 52,31 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 1,37 triliun.

 


Kinerja Lainnya

Ilustrasi laba rugi atau neraca keuangan. Foto: Freepik
Ilustrasi laba rugi atau neraca keuangan. Foto: Freepik

Sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 31,4 persen menjadi Rp 1,74 triliun dari Rp 1,32 triliun di 2020 dengan laba per saham dasar Rp 94 per lembar dari sebelumnya Rp 71 per lembar.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2021 tercatat sebesar Rp 40,67 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 39,26 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 21,89 triliun dan aset tidak lancar Rp 18,77 triliun.

Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 21,27 triliun, turun tipos dari posisi akhir 2020 sebesar Rp 21,8 triliun.

Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 10,96 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 10,31 triliun. Sementara ekuitas perseroan hingga akhir 2021 tercatat sebesar Rp 19,4 triliun, naik dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 17,46 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya