Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (11/5/2022). Potensi penguatan IHSG ini seiring sentimen wall street.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah 1,3 persen ke posisi 6.819 pada Selasa, 10 Mei 2022 menimbulkan gap di rentang area 6.832-6.896.
Baca Juga
“IHSG berpeluang menguat dengan rentang area 6.840-6.893 terlebih dahulu,” ujar dia dalam catatannya.
Advertisement
Ia prediksi, level support IHSG di 6.662,6.523 dan resistance di 6.978,7.040 pada Rabu pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT NH Korindo Sekuritas menyebutkan IHSG berpeluang menguat dengan kisaran 6.700-7.100 pada Rabu, 11 Mei 2022. Hal ini seiring meredanya tekanan bursa saham Amerika Serikat atau wall street. PT NH Korindo Sekuritas, pergerakan wall street dapat menjadi sentimen positif.
Pada perdagangan Selasa, 10 Mei 2022 waktu setempat, indeks Nasdaq dan S&P 500 menguat 0,98 persen dan 0,25 persen. Sementara indeks Dow Jones melemah tipis 0,26 persen. Adapun, yield US Treasury 10-tahun juga turun di bawah 3 persen, dan juga menjadi sentimen positif bagi saham-saham teknologi.
Selain itu, investor mencermati saham consumer non cyclical, di tengah IHSG yang ditutup melemah 1,3 persen ke level 6.819 kemarin.
“Investor minati saham-saham sektor ini, seiring meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat pada libur panjang Idul Fitri lalu,” demikian mengutip riset PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.
Adapun, sebanyak tujuh dari empat sektor saham catatkan penurunan, dengan sektor teknologi turun hingga 4,6 persen.
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, tekanan yang terjadi dalam pergerakan IHSG saat ini masih dipengaruhi sentimen dari pergerakan bursa global dan regional yang sedang berada dalam tekanan. Dengan demikian, menurut William, pola gerak pasar masih terlihat memiliki potensi tertekan dalam jangka pendek.
“Namun, selama support level terdekat dapat dipertahankan maka momentum ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target trading harian,” kata dia.
Ia prediksi, IHSG berada di kisaran 6.636-6.888 pada Rabu pekan ini.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal
Untuk saham pilihan, PT NH Korindo Sekuritas Indonesia memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
Herditya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Avia Avian Tbk (AVIA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Blue Bird Tbk (BIRD).
Berikut rekomendasi teknikalnya:
1.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness (7.000)
Saham ASII ditutup terkoreksi 0,7 persen ke level 7.000 pada perdagangan Selasa, 10 Mei 2022 tetapi masih tertahan MA20.
“Kami perkirakan, saat ini posisi ASII sedang berada di awal wave [b] dari wave B sehingga ASII berpeluang untuk menguat,” ujar dia.
Buy on Weakness: 6.825-6.925
Target Price: 7.175, 7.300
Stoploss: below 6.375
2.PT Avia Avian Tbk (AVIA) - Buy on Weakness (790)
Saham AVIA ditutup terkoreksi 0,6 persen ke level 790 pada perdagangan Selasa, 10 Mei 2022, pergerakan saham AVIA masih tertahan oleh cluster MA20 dan MA60.
“Saat ini, posisi AVIA diperkirakan sedang membentuk wave [ii] dari wave C, sehingga AVIA akan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” ujar dia.
Buy on Weakness: 760-780
Target Price: 815, 845
Stoploss: below 740
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Rekomendasi Teknikal
3.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Spec Buy (1.515)
Saham PGAS ditutup menguat 4,5 persen ke level 1.515 pada perdagangan Selasa, 10 Mei 2022. “Posisi saham PGAS saat ini diperkirakan berada di akhir wave c dari wave (b), sehingga diperkirakan PGAS berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.
Spec Buy: 1.480-1.500
Target Price: 1.540, 1.565
Stoploss: below 1.430
4. PT Blue Bird Tbk (BIRD) - Buy on Weakness (1.270)
Pada perdagangan Selasa, 10 Mei 2022, saham BIRD ditutup terkoreksi 0,8 persen ke level 1.270.
“Selama tidak terkoreksi ke bawah 1.140 sebagai supportnya, maka posisi BIRD saat ini sedang di awal wave 3, sehingga BIRD berpeluang menguat kembali,” ujar dia.
Buy on Weakness: 1.240-1.270
Target Price: 1.395, 1.520
Stoploss: below 1.140
Penutupan IHSG pada 10 Mei 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di zona merah tetapi koreksi yang terjadi sudah mulai terbatas pada perdagangan Selasa, 10 Mei 2022. Namun, aksi jual investor asing masih masif dilakukan di seluruh pasar.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 1,3 persen ke posisi 6.819,79. Indeks LQ45 merosot 0,47 persen ke posisi 1.021,07. Sebagian besar indeks acuan tertekan.
Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.832,09 dan terendah 6.662,61. Sebanyak 396 saham melemah sehingga menekan IHSG. 162 saham menguat dan 140 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.614.572 kali dengan volume perdagangan 26,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 23 triliun. Investor asing jual saham Rp 3,2 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.473.
Sebagian besar sektor saham tertekan yang dipimpin indeks sektor saham IDXtechno melemah 4,61 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy merosot 2,06 persen dan indeks sektor saham IDXfinance turun 1,78 persen.
Sedangkan indeks sektor saham IDXnonsiklikal menguat 1,64 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi menanjak 1,12 persen dan indeks sektor saham IDXhealth naik 0,47 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG masih wajar. Melihat dari sisi volume perdagangan, dalam jangka pendek, IHSG berpeluang naik.
Adapun saham-saham perbankan yang rontok dan dilanda aksi jual oleh investor asing, Herditya menilai, aliran dana asing yang terjadi pada awal 2022 banyak ke saham perbankan. “Jadi dengan adanya outflow asing yang dijual adalah saham perbankan. Di mana bobotnya besar dan menjadi mover bagi IHSG,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement