Liputan6.com, Jakarta - PT WIR Asia Tbk (WIRG) membidik tambahan pendapatan dari proyek metaverse. Perseroan merupakan pemain terkemuka dalam teknologi Augmented Reality (AR) yang terintegrasi dengan Virtual Reality (VR), dan Artificial intelligence (AI). Di mana teknologi tersebut merupakan penyokong utama metaverse.
Melihat perkembangan adaptasi AR, AI, dan VR yang semakin pesat, utamanya terkait metaverse, Direktur Utama PT WIR Asia Tbk Michel Budi cukup optimistis dengan pendapatan yang bisa diraup dari proyek tersebut.
Baca Juga
"Kami optimis bisa mencapai sesuai target. Untuk metaverse itu additional. Jadi tidak ada di prospektus (IPO) yang kita buat,” kata dia dalam webinar Indonesia Investment Education, Sabtu (28/5/2022).
Advertisement
Michel mengatakan, saat ini perseroan memiliki tiga unit bisnis eksisting. Di antaranya unit B2B melalui AR&Co, di mana perusahaan menyediakan jasa dalam membangun teknologi digital reality dengan fokus kepada aplikasi atau perangkat lunak (software).
Termasuk di dalamnya Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) dengan tujuan membantu klien memberikan pengalaman interaktif terhadap konsumen dan meningkatkan penjualan melalui berbagai proyek di lebih dari 20 negara.
Kemudian DAV yang berfokus dalam menyediakan layanan periklanan kreatif menggunakan teknologi Augmented Reality dalam berinteraksi dengan konsumen melalui “DAV Devices” yang tersebar dalam toko-toko klien. Dalam catatan Michel, unit device saat ini mencatatkan permintaan sekitar 700—800 mesin, dan akan bertambah lagi.
"Device kita diminta, ada sekitar 700-800 mesin yang akan kita tambah. Dengan ditambahnya mesin kita mengharapkan bisnis akan meningkat juga,” kata Michel.
Sementara yang ketiga yakni toko virtual, MindStores. Perseroan menyediakan platform Toko Virtual (VR enabler) yang memungkinkan para mitra (yaitu Alfamart, Mili, lainnya) untuk menjalankan toko ritel mereka dan menjual produk mereka sendiri, barang digital, voucher digital, dan lainnya.
"Dengan toko virtual kami hanya memberikan platform. Marketing dilakukan oleh mitra, namun kami mendapatkan revenue share di sana,” imbuhnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bikin Perusahaan Patungan
Sebelumnya, PT WIR Asia Tbk (WIRG) bersama PT Surya Semesta Karya Persada mendirikan perusahaan patungan bernama PT Metaverse Indonesia Makmur.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (22/5/2022), PT WIR Asia Tbk melalui cucu perusahaan yaitu PT Mata Nilai Republik telah menandatangani perjanjian pendirian perusahaan patungan dengan PT Surya Semesta Karya Persada pada 18 Mei 2022.
Pendirian perusahaan patungan bersama PT Metaverse Indonesia Makmur ini untuk mendorong kemajuan platform metaverse di Indonesia.
Perseroan menyatakan tidak ada dampak kejadian terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan terkait hal tersebut.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 20 Mei 2022, saham WIRG melonjak 2,67 persen ke posisi Rp 770 per saham. Saham WIRG dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 760 per saham.
Saham WIRG berada di level tertinggi Rp 830 dan terendah Rp 755 per saham. Total frekuensi perdagangan 22.611 kali dengan volume perdagangan 1.283.522 saham dengan nilai transaksi Rp 101,2 miliar.
Sepanjang tahun berjalan 2022, saham WIRG melompat 358,33 persen menjadi Rp 770 per saham. Saham WIRG berada di level tertinggi Rp 1.600 dan terendah Rp 226 per saham. Total volume perdagangan 5.105.509.800 saham. Nilai transaksi Rp 5,2 triliun. Total frekuensi perdagangan 797.548 kali.
Advertisement
Kolaborasi Grup WIR dan CAKAP Hadirkan Dunia Pendidikan di Metaverse
Sebelumnya, adopsi teknologi Metaverse di Indonesia semakin pesat, kali ini PT WIR Asia, Tbk (WIR Group) perusahaan yang fokus pada teknologi Metaverse seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality, dan Artificial Intelligence berkolaborasi dengan Cakap, platform teknologi edukasi.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara grup WIR dan Cakap pada Kamis (19/5/2022) di Jakarta. Dengan kolaborasi ini memungkinkan untuk menggabungkan sistem edukasi dengan teknologi metaverse yang akan menghadirkan cara belajar baru bagi para murid-murid.
Direktur Utama grup WIR, Michel Budi menuturkan, kolaborasi ini akan memberikan pengalaman belajar baru bagi para murid-murid di Indonesia.
“Dengan teknologi metaverse bisa memberikan pengalaman belajar baru, misalkan mempelajari organ tubuh, para murid bisa lebih mengimajinasikan visual lebih immersive dibandingkan dengan menonton sebuah video,” ujar Michel, Kamis (19/5/2022).
Michel juga mengungkapkan dipilihnya Cakap sebagai partner kolaborasi ini karena Cakap merupakan salah satu platform e-learning live tutor di Indonesia.
"Jika kita bicara soal metaverse arahnya itu ke real time dan sifatnya live. Kata kuncinya di metaverse itu real time bukan sesuatu yang di-play karena kalau real time lebih terasa teknologinya. Nah, cakap kita lihat sudah ke arah sana, makanya kita gandeng Cakap,” ujar Michel.
Pembelajaran Jadi Lebih Efisien
Di sisi lain, menurut CTO Cakap, Yohan Limerta dengan teknologi Metaverse membuat sistem pembelajaran menjadi lebih efisien.
"Menggunakan teknologi membuat pembelajaran lebih atraktif, materi yang disampaikan para guru bisa lebih ditangkap oleh para murid-murid karena secara pengalaman bisa langsung menunjukkan materi ke murid,” tutur Yohan.
"Dalam industri medical bisa bedah manusia di metaverse, dalam risk management misalnya ada gedung kebakaran bisa dipelajari langsung apa yang harus dilakukan. Dalam kasus kita, dalam metaverse dapat menciptakan classroom di cakap jadi murid bisa hadir tanpa keluar rumah,” lanjut dia.
Kolaborasi ini juga akan ditampilkan pada World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos. Hadirnya sektor pendidikan Indonesia dalam metaverse nantinya diharapkan mampu menunjukkan kepada dunia mengenai kemajuan pengembangan teknologi, khususnya teknologi digital di Indonesia.
Bagi WIR Group, kesempatan bergabung pada World Economic Forum merupakan kali ketiga, setelah sebelumnya, WIR Group juga ikut berpartisipasi di forum tahunan tersebut pada WEF 2019 dan 2020.
Pada kesempatan ini, WIR Group berkolaborasi dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Nurul Ichwan mengatakan platform metaverse menawarkan sejumlah pengalaman baru dan peluang yang sebelumnya tidak terbayangkan.
Metaverse dipercaya menjadi tren dan menjadi jawaban atas tantangan di era digital tanpa batas. Sudah seharusnya dunia pendidikan berada di garda depan dalam pengembangan teknologi ini,” kata Ichwan.
“Kami percaya, dengan keahlian dan pengalaman WIR Group di bidang AR/VR, dan AI, dan berkolaborasi dengan CAKAP akan menjadikan dunia pendidikan di Indonesia lebih interaktif dan efisien,” pungkas dia.
Advertisement