Baru IPO, Depo Bangunan Siap Tebar Dividen Rp 35 Miliar

PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) tebar dividen 39,42 persen dari laba bersih 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Mei 2022, 14:33 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2022, 14:33 WIB
RUPST PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) pada Senin, (23/5/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)
RUPST PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) pada Senin, (23/5/2022) (Foto: tangkapan layarPipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 35 miliar. Angka tersebut setara 39,42 persen dari total laba bersih perseroan pada 2021 yang sebesar Rp 88,79 miliar.

"Dari laba bersih tahun buku 2021, akan dibagikan dividen sebesar Rp 35 miliar, sesuai dengan ketentuan pasal 20 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan," kata Direktur PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk, Erwan Irawan Noer dalam paparan publik usai RUPST perseroan, Senin (23/5/2022).

Selain dibagikan sebagai dividen, laba tahun buku 2021 sebesar Rp 8 miliar akan dialokasikan sebagai dana cadangan dan sisanya dimasukkan sebagai laba ditahan perseroan.

Selain penggunaan laba bersih tahun buku 2021, RUPST perseroan juga mengesahkan penggunaan dana IPO yang telah dialokasikan sesuai dengan prospektus.

Pada IPO tahun lalu, perseroan berhasil menghimpun total dana sebesar Rp 487,75 miliar. Jumlah itu telah digunakan sebesar Rp 312,05 miliar. Sehingga dana hasil IPO masih tersisa Rp 175,7 miliar.

"Rinciannya, untuk belanja modal Rp 10,71 miliar, pelunasan pinjaman sebesar Rp 41,091 miliar, investasi perusahaan anak Rp 201,4 miliar dan modal kerja sebesar Rp 58,86 miliar,” papar Erwan.

Pada RUPST tersebut, perseroan menyetujui pengangkatan Piphop Vasanaarchasakul sebagai Komisaris dan menambah anggota Direksi baru dengan mengangkat Pathama Sirikul sebagai Direktur.

Dengan demikian susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan teranyar adalah sebagai berikut: Komisaris Utama: Hermanto Tanoko

Komisaris: Budyanto Totong

Komisaris: Rita Lijanto

Komisaris: Piphop Vasanaarchasakul

Komisaris Independen: Drs Herbudianto

Komisaris Independen: Henryanto Komala

Direksi:

Direktur Utama : Kambiyanto Kettin

Direktur: Johnny Liyanto

Direktur: Erwan Irawan Noer

Direktur: Caroline Agustina Kettin

Direktur: Amanda Grace Kettin

Direktur: Pathama Sirikul 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Caturkarda Depo Bangunan Kantongi Laba Rp 88,08 Miliar pada 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Sebelumnya, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) mencatatkan kinerja kurang apik pada tahun lalu. Sepanjang 2021, laba Caturkarda Depo Bangunan turun menjadi Rp 88,08 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp 100,83 miliar.

Penurunan laba perseroan sejalan dengan turunnya penjualan bersih sepanjang 2021 yang tercatat sebesar Rp 2,3 triliun. Raihan itu turun 4,66 persen dibandingkan penjualan 2020 sebesar Rp 2,4 triliun. Sementara beban penjualan tercatat berhasil mengalami sedikit penurunan menjadi Rp 1,91 triliun dari Rp 1,98 triliun pada 2002.

Dengan demikian, laba bruto perseroan tercatat sebesar Rp 415,29 miliar. Turun dibanding tahun sebelumnya Rp 457,67 miliar.

Sepanjang 2021, perseroan mencatatkan beban penjualan Rp 244,36 miliar. Beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp 68,54 miliar. PAda periode yangs ama, pendapatan keuangan tercatat seebesar Rp 2,85 miliar, beban keuangan Rp 6,35 miliar dan pendapatan lain-lain Rp 14,12 miliar.

 

 

Rincian Laba

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Dari rincian tersebut, diperoleh laba sebelum beban pajak penghasilan sebesar Rp 113,01 miliar. Turun dibandingkan tahun sebelumnya Rp 138,99 miliar. Setelah dikurangi pajak, laba tahun berjalan sepanjang 2021 tercatat sebesar Rp 88,79 miliar. Turun 15,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 105,33 miliar.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 12,64 persen menjadi Rp 88,08 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp 100,83 miliar.

Laba per saham dasar Rp 15,01 dari sebelumnya Rp 17,59. Aset perseroan hingga Desember 2021 tercatat sebesar Rp 1,7 triliun, naik dibandingkan posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 1,2 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 1,1 triliun dan aset tidak lancar Rp 591 miliar.

Liabilitas hingga akhir 2021 tercatat turun dari Rp 624,03 miliar menjadi Rp 592,07 miliar. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 473,04 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 119,02 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Desember 2021 tercatat sebesar Rp 1,1 triliun. Naik sekitar dua kali lipat dibandingkan posisi akhir 2020 sebesar Rp 578,07 miliar.

Catatkan Saham Perdana di BEI

Pencatatan perdana saham PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO), Kamis (25/11/2021) (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO), Kamis (25/11/2021) (Foto: BEI)

Selain PT Perma Plasindo Tbk, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk menjadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 25 November 2021.

PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk mencatatkan saham di papan utama BEI dengan memakai kode DEPO. PT Caturkarda Depo Bangunan tercatat sebagai emiten ke-43 di BEI pada 2021.

Jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 6.790.000.000 saham yang terdiri dari saham pendiri 5.766.000.000 saham dan penawaran umum saham atau initial public offering (IPO) sebesar 1.024.000.000 saham.  Jumlah saham IPO yang dicatatkan itu 15,08 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Harga saham perdana yang ditawarkan Rp 482 per saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Dengan demikian, dana yang diperoleh dari IPO sebanyak Rp 493,56 miliar.

Dana hasil IPO akan digunakan sekitar 18 persen untuk meningkatkan belanja modal perseroan untuk pembukaan gerai baru dan renovasi gerai-gerai perseroan yang ada saat ini dan ke depan. Perseroan berencana memperluas jaringan gerainya ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Pulau Sumatera dan daerah lainnya.

Selain itu, sekitar 8 persen untuk melunasi pinjaman perseroan kepada BCA, sekitar 41 persen untuk penyetoran modal kepada entitas anak PT Megadepo Indonesia, dan sekitar 33 persen untuk modal kerja.

Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek yaitu PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam rangka IPO.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya