Mark Dynamics Tebar Dividen 2021 Rp 190 Miliar

Dividen tunai yang dibagikan PT Mark Dynamics Tbk (MARK) sekitar 48,46 persen dari laba bersih tahun berjalan

oleh Elga Nurmutia diperbarui 01 Jun 2022, 11:55 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2022, 11:55 WIB
RUPST PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), Senin, 30 Mei 2022 (Dok: PT Mark Dynamics Indonesia Tbk)
RUPST PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), Senin, 30 Mei 2022 (Dok: PT Mark Dynamics Indonesia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) bagikan dividen tunai sebesar Rp 190 miliar kepada 3.800.000.310 saham beredar atau Rp50 per lembar saham.

Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Mark Dynamics Indonesia yang diselenggarakan pada Senin, 30 Mei 2022. Dividen tunai tersebut sekitar 48,46 persen dari laba bersih tahun berjalan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 yang sebesar Rp 392,15 miliar.

Dalam RUPS Tahunan tersebut diputuskan juga antara lain menerima baik dan menyetujui laporan tahunan konsolidasian MARK dan entitas anak untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021, termasuk laporan tahunan direksi dan laporan tugas pengawasan dewan komisaris. 

Presiden Direktur Mark Dynamics Indonesia, Ridwan Goh menuturkan, dividen tunai yang dibagikan ini dimaksudkan sebagai apresiasi kepada seluruh pemegang saham Perusahaan. 

"Manajemen MARK telah berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, antara lain dengan mengusulkan dividen tunai setiap tahunnya. Dan tahun ini merupakan tahun ke empat MARK membagikan dividen setelah IPO pada tahun 2017 silam, bahkan dividen tahun ini diberikan lebih besar persentasenya sejalan dengan pencapaian laba bersih yang naik signifikan,” ujar Ridwan dalam keterangan resminya, ditulis Rabu (1/6/2022).

RUPS Tahunan kali ini juga menambahkan agenda pengangkatan kembali susunan direksi dan dewan komisaris perseroan. Dengan demikian, susunan direksi dan dewan komisaris perseroan untuk masa jabatan tahun 2022 sampai 2027 adalah sebagai berikut:

Presiden Direktur : Ridwan

Direktur : Sutiyoso bin Risman

Direktur Independen : Cahaya Dewi Br Surbakti

Presiden Komisaris : Chin Kien Ping

Komisaris Independen : Dompak Pasaribu

Pada penutupan perdagangan Selasa, 31 Mei 2022, saham MARK naik 0,41 persen ke posisi Rp 1.210 per saham. Saham MARK dibuka stagnan Rp 1.205 per saham. Saham MARK berada di level tertinggi Rp 1.215 dan terendah Rp 1.155 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.002 kali dengan volume perdagangan 151.247 saham. Nilai transaksi Rp 18 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sementara itu, perseroan berhasil menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai dengan permintaan pelanggan. Hal ini terlihat dari keberhasilan perseroan menaikkan laba kotor sebesar 156 persen dengan nilai sebesar Rp 606,61 miliar. 

"Gaya hidup baru akan pentingnya kesehatan mendongkrak penjualan sarung tangan, sehingga cetakan sarung tangan menjadi peranan penting dalam produksi sarung tangan”, kata Ridwan.

Perseroan memperoleh laba bersih pada 2021 sebesar Rp 392,15  miliar yang meningkat 172 persen  jika dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp 144,19 miliar. 

Peningkatan laba bersih ini sebagai akibat dari peningkatan penjualan perseroan pada 2021 sebesar 111 persen menjadi Rp 1,19 triliun jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp 565,44 miliar. 

Pertumbuhan kinerja operasional yang dicapai perseroan pada 2021 berjalan seiring dengan peningkatan kinerja keuangan dimana total aset perseroan meningkat sebesar 49,8 persen menjadi Rp 1,078 triliun per 31 Desember 2021 dibandingkan dengan Rp 719,72  miliar per 31 Desember 2020. 

Kinerja Kuartal I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Tak hanya itu, Ridwan Goh menyampaikan perseroan kembali menunjukkan kinerjanya yang positif pada  kuartal I 2022 ini. Perseroan mampu meningkatkan laba bersih sebesar Rp 125,11 miliar pada kuartal I 2022 yang meningkat sebesar 80,41 persen jika dibandingkan dengan kuartal I 2021 sebesar Rp 69,35  miliar. 

Bahkan, perseroan berhasil menjaga margin laba kotor di 56,8 persen dengan nilai sebesar Rp 205 miliar dan margin laba bersih di 34,6 persen. Hal ini didukung dari peningkatan penjualan perseroan sebesar 66 persen yaitu Rp 361,2 miliar pada kuartal I 2022 jika dibandingkan dengan kuartal I 2021 sebesar Rp 217,58 miliar. 

Pencapaian laba ini didukung dengan strategi produksi dan efisiensi perseroan sepanjang kuartal I 2022 di tengah pandemi COVID-19. 

Target 2022

Kemudian, perseroan sudah memproyeksikan target penjualan senilai Rp 1,55 triliun dan optimis mencapai laba bersih Rp 450 miliar pada akhir 2022. Salah satu strategi MARK untuk mengejar pertumbuhan penjualan adalah dengan menggenjot diversifikasi bisnis. 

Saat ini perseroan sudah memaksimalkan kapasitas produksi sebanyak 2.000.000 unit per bulan pada awal 2022.

Di samping itu, ekspansi bisnis MARK akan mengembangkan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) lewat pengolahan limbah cetakan sarung tangan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. 

 

Dana Capex

Ilustrasi laporan keuangan.
Ilustrasi laporan keuangan. (Photo by Serpstat from Pexels)

Sisa bahan baku produksi cetakan sarung tangan akan diproduksi kembali menjadi produk sanitari berupa kloset jongkok (squat pan). Saat ini perseroan dalam proses feasibility study terkait pengembangan produksi produk sanitari tersebut. 

Dana capex yang telah diproyeksi berjumlah Rp 280 miliar terdiri dari Rp 70 miliar untuk fasilitas bangunan dan Rp 210 miliar untuk pengadaan mesin. Rencananya, kapasitas produksi produk sanitari ini akan mencapai 1.700 unit per hari atau 51.000 unit per bulan. 

Hal tersebut dinilai dapat memberikan prospek ekonomi yang cerah baik bagi MARK dan konsumen. Notabenenya, perseroan akan menjadi satu-satunya produsen produk sanitari yang akan dilirik konsumen di pulau Sumatera dengan efisiensi biaya dan waktu yang lebih menguntungkan dibanding tambahan biaya pengiriman produk dari Jawa dan luar negeri.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya