Liputan6.com, Jakarta - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis jumlah orang kaya Indonesia (high net worth individual/HNWI) di Indonesia dapat tumbuh di atas 60 persen dan dapat mencapai lebih dari 250.000 orang pada 2025.
Head of Priority Wealth Management Mirae Asset Sekuritas, Fransisca Wiryasaputra menuturkan, tren pasar saham yang masih positif masih akan mendukung pertumbuhan jumlah HNWI semakin gemar berinvestasi di pasar modal.
Baca Juga
Optimisme pertumbuhan jumlah orang kaya tersebut juga akan mendukung layanan HNWI Mirae Asset Sekuritas yaitu Sage Club.
Advertisement
"Sebagian besar faktornya disebabkan oleh suplai uang beredar yang bertambah seiring dengan pertumbuhan pasar modal. Kami optimistis karena juga didukung data bahwa dana nasabah HNWI yang dikelola Sage Club sudah tumbuh 95 persen sejak layanan priority wealth management diluncurkan pada awal 2022,” ujar Fransisca dalam Media Day: June by Mirae Asset Sekuritas, dikutip dari keterangan tertulis, ditulis Jumat (10/6/2022).
Dia menuturkan, saat ini postur HNWI Indonesia didominasi oleh kelompok generasi baby boomer, gen X, dan milenial. Saat ini milenial atau kelompok umur 26-39 tahun sudah menguasai sepertiga atau 33 persen angkatan kerja.
Namun, kelompok umur Gen Z tidak lama lagi akan mendominasi HNWI seiring berjalannya waktu karena saat ini jumlahnya mencapai sepertiga dari jumlah penduduk dunia. Bukan hanya itu, Fransisca mengatakan, dana nasabah HNWI yang dikelola Sage Club sudah tumbuh 95 persen sejak layanan priority wealth management diluncurkan pada awal 2022.
Sage Club merupakan layanan HNWI terlengkap pertama di pasar modal dengan minimal portofolio nasabah senilai Rp 3 miliar. Nasabah juga mendapatkan fasilitas aplikasi pengelolaan keuangan untuk memonitor kekayaannya.
Dia menuturkan, Sage Club lebih mengedepankan jasa yang memenuhi kebutuhan dari masing-masing nasabah yang unik (tailored service), di mana layanan itu disediakan melalui relationship manager (RM) khusus untuk setiap nasabahnya.
Selain itu, keunggulan layanan lain terletak pada fee transaksi saham, obligasi, dan reksa dana yang bersaing di kelas layanan premium. Bahkan, nasabah juga dapat mengalokasikan dananya pada kontrak pengelolaan dana (KPD/discretionary fund), reksa dana yang dapat ditransaksikan di bursa (exchange traded fund/ETF), serta saham pre-IPO.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prediksi IHSG pada Juni 2022
Untuk pasar saham, bulan ini Mirae Asset Sekuritas menyarankan investor melakukan trading selektif karena rencana penaikan Fed Rate berpotensi menimbulkan gejolak di bursa saham global, yang bisa berimbas ke domestik.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina, mengatakan musim dividen dan laporan keuangan sudah terjadwal sehingga momentum setelah kedua periode musiman itu diprediksi membuat IHSG melemah begitu terealisasi atau (sell on news).
"Faktor negatif tersebut akan diimbangi oleh dukungan dari positifnya kinerja emiten serta pembagian dividen dan kondisi makroekonomi domestik, sehingga IHSG diprediksi akan terkonsolidasi dengan prediksi berdasarkan analisis teknikal pada support-resistance 6.765-7.280," ujar Martha.
Untuk pilihan saham, Martha menyarankan nasabah memilih sektor keuangan, energi, dan industri seperti bank-bank 4 besar (BBRI, BBCA, BMRI, BBNI), energi (ADRO, ITMG, PTBA, ADMR, INDY,PGAS), sektor industri (ASII, UNTR), serta saham pilihan lain, salah satunya TINS.
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menambahkan, suku bunga acuan AS (Fed Fund Rate) yang besar kemungkinan akan dinaikkan bulan ini juga menjadi faktor yang dapat menekan IHSG.
Menurut dia, besar kemungkinan Fed Fund Rate akan dinaikkan menjadi 1,25-1,5 persen pada Rapat FOMC 15 Juni pekan depan dari saat ini 0,75-1 persen.
Terkait dengan IHSG tahun ini, Mirae Asset Sekuritas masih positif terhadap IHSG dan memprediksi indeks saham utama itu masih dapat ditutup di atas level psikologis 7.600, seiring dengan prospek ekonomi global yang masih akan membaik ke depannya.
Advertisement
Penutupan IHSG pada Kamis 9 Juni 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bertahan di zona hijau pada perdagangan Kamis, 9 Juni 2022. Akan tetapi, aksi beli investor asing sangat signifikan pada perdagangan Kamis pekan ini.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah terbatas 0,15 persen ke posisi 7.182,83. Indeks LQ45 merosot 0,43 persen ke posisi 1.037,17. Sebagian besar indeks acuan kompak tertekan.
Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.257,99 dan terendah 7.174,82. Sebanyak 318 saham melemah sehingga menekan IHSG. 202 saham menguat dan 173 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 1.609.406 kali dengan volume perdagangan 29 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 17,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,16 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.534.
Sektor Saham
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXenergy menguat 0,84 persen dan indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,17 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 1,57 persen dan catat koreksi terbesar.
Diikuti indeks sektor saham IDXhealth susut 0,84 persen, indeks sektor saham IDXProperty melemah 0,83 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal melemah 0,81 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur tergelincir 0,70 persen, dan indeks sektor saham IDXbasic merosot 0,34 persen.
Bursa saham Asia sebagian besar tertekan pada perdagangan Kamis, 9 Juni 2022. Bursa saham China turun meski data perdagangan Mei lebih baik dari yang diharapkan. Indeks Shanghai melemah 0,76 persen ke posisi 3.238,95. Indeks Shenzhen susut 1,85 persen ke posisi 11.810,58. Indeks Hang Seng merosot 0,9 persen.
Advertisement