Situasi Normal, BEI Bakal Kembalikan Sistem ARB

BEI mengambil langkah-langkah dalam menyikapi kondisi perkembangan pasar modal global, salah satunya auto rejection.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Jun 2022, 17:16 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2022, 17:16 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) pertimbangkan untuk mengembalikan auto rejection bawah (ARB) simetris apabila sudah situasi normal.

“Kalau sudah normal ya harus dikembalikan lagi ARB supaya simetris,” tutur dia kepada wartawan ditulis Jumat (17/6/2022).

Sebelumnya BEI mengambil langkah-langkah dalam menyikapi kondisi perkembangan pasar modal global. Langkah yang diambil antara lain mengubah aturan autorejection.

Adapun langkah yang diambil BEI untuk mengurangi tekanan kepada pasar modal Indonesia seiring pandemi COVID-19 yang terjadi antara lain

- Mengubah batasan auto rejection bawah dari sebelumnya 10 persen menjadi 7 persen. Sehingga Jakarta Automated Trading System (JATS) akan melakukan auto rejection apabila harga penawaran jual atau permintaan beli saham yang dimasukkan ke JATS lebih dari 35 persen di atas atau 7 persen di bawah acuan harga untuk saham dengan rentang harga Rp 50 sampai dengan Rp 200

- Kemudian lebih dari 25 persen di atas atau 7 persen di bawah acuan harga untuk saham dengan rentang harga lebih dari Rp 200 sampai dengan Rp 5.000

- Lalu, lebih dari 20 persen di atas atau 7 persen di bawah acuan harga untuk saham dengan harga di atas Rp 5.000.

- Selanjutnya mengubah ketentuan auto rejection untuk perdagangan saham hasil Penawaran Umum yang pertama kali diperdagangkan di Bursa (perdagangan perdana). Dari sebelumnya ditetapkan sebesar 2 kali dari persentase batasan Auto Rejection sebagaimana disebutkan pada angka 1 di atas, menjadi 1 kali dari persentase batasan auto rejection.

Mengeluarkan seluruh saham dari daftar saham yang diperdagangkan pada sesi Pra-pembukaan, sehingga tidak terdapat saham yang dapat diperdagangkan pada sesi pra-pembukaan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penutupan IHSG Jumat 17 Juni 2022

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Jumat, (17/6/2022). Koreksi IHSG terpankas setelah sempat turun 2 persen. Selain itu, investor asing masih melakukan aksi jual saham signifikan.

Pada penutupan perdagangan mengutip data RTI, IHSG anjlok 1,61 persen ke posisi 6.936,96.  Indeks LQ45 turun 1,96 persen ke posisi 997,90. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.

Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.999,53 dan terendah 6.882,64. Sebanyak 362 saham melemah sehingga menekan IHSG. 158 saham menguat dan 159 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.243.836 kali dengan volume perdagangan 31,9 miliar saham.

Nilai transaksi harian Rp 19,5 triliun.  Investor asing pun melakukan aksi jual Rp 782,50 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di posisi 14.787.

 


Sektor Saham di BEI

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXhealth naik 1,18 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXbasic merosot 2,49 persen dan catat koreksi terbesar.

Diikuti indeks sektor saham IDXindustry melemah 1,77 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal turun 1,53 persen dan indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,49 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah pada Jumat, 17 Juni 2022 sejalan dengan pelemahan bursa saham Amerika Serikat (AS) dan regional Asia yang cenderung bervariasi.

“Meski pun kemarin kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin sudah sesuai dengan harapan pasar, namun masih timbul adanya kekhawatiran akan terjadinya resesi apabila inflasi tidak dapat dibendung dan The Fed masih terus melakukan kebijakan moneter yang ketat,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, dari sisi teknikal, pergerakan IHSG masih berada pada fase downtrennya dan IHSG sudah menembus level support di 6.924.


Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing Jumat 17 Juni 2022

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham BIPI melonak 25,64 persen

-Saham ESTA melonjak 25 persen

-Saham BAPA melonjak 24,14 persen

-Saham FPNI melonjak 18,03 persen

-Saham POLU melonjak 14,85 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham SMKM merosot 7,34 persen

-Saham RUNS merosot 7,01 persen

-Saham HRUM merosot 6,99 persen

-Saham MLIA merosot 6,98 persen

-Saham POLI merosot 6,98 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BRMS senilai Rp 78,8 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 72,8 miliar

-Saham ASII senilai Rp 31,2 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 30 miliar

-Saham EXCL senilai Rp 24,2 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham MDKA senilai Rp 517,7 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 154,8 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 149,1 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 137,8 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 98 miliar

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya