Link Net Kantongi Pinjaman Rp 2,6 Triliun dari MUFG Bank

PT Link Net Tbk meraih pinjaman Rp 2,6 triliun dari MUFG Bank Ltd (cabang Jakarta) dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Jun 2022, 18:30 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2022, 18:30 WIB
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)

Liputan6.com, Jakarta - PT Link Net Tbk (LINK) telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan MUFG Bank Ltd pada 16 Juni 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (18/6/2022), PT Link Net Tbk meraih pinjaman Rp 2,6 triliun dari MUFG Bank Ltd (cabang Jakarta) dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan. "Tujuan penggunaan dana untuk membiayai kebutuhan umum perseroan,” tulis manajemen perseroan.

Adapun selama kuartal I 2022, perseroan mencatat penurunan pendapatan dan laba bersih. PT Link Net Tbk mencatat pendapatan Rp 1,05 triliun pada kuartal I 2022. Pendapatan itu turun 1,56 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,06 triliun.

Beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 200,13 miliar hingga kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 215,04 miliar. Laba kotor turun 0,21 persen menjadi Rp 851,93 miliar selama kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 853,74 miliar.

Beban penjualan naik menjadi Rp 97,83 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 89,37 miliar. Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 197,11 miliar pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 133,69 miliar.

Sementara itu, laba usaha turun 33,50 persen menjadi Rp 238,04 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 358,01 miliar.

Perseroan mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 48,56 persen menjadi Rp 128,09 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 249,02 miliar. Perseroan mencatat laba per saham dasar turun menjadi Rp 47 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 91.

Total ekuitas perseroan tercatat naik menjadi Rp 5,37 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 5,24 triliun.  Total liabilitas naik menjadi Rp 4,92 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 4,49 triliun.

Demikian juga  aset naik menjadi Rp 10,30 triliun pada tiga bulan pertama 2022 dari Desember 2021 Rp 9,74 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 246,63 miliar hingga Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 270,79 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

UBS London Lepas 49,5 Juta Saham LINK

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, UBS London melepas sebagian sahamnya di PT Link Net Tbk (LINK). Aksi itu menggerus kepemilikan saham LINK oleh UBS London menjadi di bawah 5 persen.

Sekretaris Perusahaan PT Link Net Tbk, Johannes mengungkapkan transaksi itu berlangsung pada 24 Maret 2022.

“Usai aksi tersebut, kepemilikan UBS London menjadi 4,26 persen atau 122.109.583 lembar saham dari sebelumnya 5,99 persen atau 171.584.682 lembar saham,”tulis dia dalam keterbukaan informasi bursa, Selasa (29/3/2022).

Dengan rincian itu, jumlah saham yang dilepas UBS London sebanyak 49.475.099 lembar. Sebelumnya Axiata Investment (Indonesia Sdn Bhd dan XL Axiata caplok 66,03 persen saham Link Net dengan total nilai transaksi Rp 8,72 triliun.

PT XL Axiata Tbk (EXCL), Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (AII), Asia Link Dewa (ALD), dan PT First Media Tbk (FM) teken perjanjian jual beli saham bersyarat pada 27 Januari 2022 terkait rencana akuisisi 66,03 persen saham Link Net oleh perseroan dan AII.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 27 Januari 2022, ALD menjual 1.017.766.198 saham yang mewakili 36,99 persen saham Link Net dan FM akan menjual 798.969.286 saham atau mewakili 29,04 persen saham Link Net kepada XL Axiata dan AII.

Adapun AII akan membeli 1.266.419.288 saham yang mewakiliki 69,71 persen dan perseroan akan membeli 550.316.196 saham yang mewakili 30,29 persen saham yang dijual atau setara dengan 20 persen saham non pengendali Link Net dan entitas anak per 30 Juni 2021.

 

Axiata dan XL Axiata Akuisisi Saham Link Net Rp 8,72 Triliun

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Axiata Investment (Indonesia Sdn Bhd dan XL Axiata caplok 66,03 persen saham Link Net dengan total nilai transaksi Rp 8,72 triliun.

PT XL Axiata Tbk (EXCL), Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (AII), Asia Link Dewa (ALD), dan PT First Media Tbk (FM) teken perjanjian jual beli saham bersyarat pada 27 Januari 2022 terkait rencana akuisisi 66,03 persen saham Link Net oleh perseroan dan AII.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/1/2022), ALD menjual 1.017.766.198 saham yang mewakili 36,99 persen saham Link Net dan FM akan menjual 798.969.286 saham atau mewakiliki 29,04 persen saham Link Net kepada XL Axiata dan AII.

Adapun AII akan membeli 1.266.419.288 saham yang mewakiliki 69,71 persen dan perseroan akan membeli 550.316.196 saham yang mewakiliki 30,29 persen saham yang dijual atau setara dengan 20 persen saham non pengendali Link Net dan entitas anak per 30 Juni 2021.

 

Selanjutnya

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Harga pembelian saham Link Net dan perseroan seharga Rp 4.800 per saham. Dengan demikian, pembelian saham oleh AII sebesar Rp 6,07 triliun dan XL Axiata rogoh kocek Rp 2,6 triliun. Total pembelian saham Link Net oleh AII dan XL Axiata mencapai Rp 8,72 triliun.

XL Axiata menyatakan, transaksi pembelian saham Link Net ini akan memberikan nilai positif bagi seluruh pemegang saham, manajemen dan karyawan. Selain itu memberi manfaat terhadap industri telekomunikasi di Indonesia secara lebih luas.

“Kepemilikan saham di Link Net diharapkan dapat membantu perseroan menangkap peluang broadband yang ada di Indonesia,” tulis perseroan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya