BCA Kucurkan Pembiayaan Hijau Rp 472 Miliar kepada Anak Usaha Alkindo

Pembiayaan hijau ini juga merupakan sebuah kepercayaan terhadap komitmen Alkindo Naratama dalam pengembangan green product dan green process.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 25 Jun 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2022, 06:00 WIB
Pertumbuhan Bisnis Kemasan Ramah Lingkungan
Karyawan menyelesaikan pekerjaan pengolahan kertas daur ulang PT Alkindo di Padalarang Jawa Barat (9/6/2022). PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) yang bergerak pada bisnis kemasan ramah lingkungan menargetkan pertumbuhan penjualan 30% dan laba bersih 40% pada tahun 2022 salah satunya Hexa Wrap Kertas pembungkus ramah lingkungan yang terbuat dari kertas daur ulang, bukan plastik. (Liputan6.com/HO/Aldo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) emiten yang bergerak pada bisnis kertas dan bahan kimia yang terintegrasi melalui anak usahanya PT Eco Paper Indonesia (ECO) menerima pembiayaan hijau dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sekitar Rp472 miliar.

Kerja sama pembiayaan hijau dari BCA tersebut merupakan sebagai bentuk dukungan usaha dan investasi di segmen ekonomi sirkular yang menjadi bisnis inti dari ECO.

Pendanaan ini bertujuan mendukung pengembangan bisnis ECO yang bergerak pada produksi daur ulang kertas. Pembiayaan hijau ini juga merupakan sebuah kepercayaan terhadap komitmen perseroan dalam pengembangan green product dan green process pada bisnisnya.

"Kami sangat bangga dapat menerima fasilitas pembiayaan hijau dari BCA yang sejalan dengan fokus bisnis ALDO dan ECO pada bisnis Environmental, Social, and Governance (ESG),” ujar Direktur Utama Alkindo Naratama, H.Sutanto dikutip dari keterangan tertulis, ditulis Sabtu (24/6/2022).

Pembiayaan yang dilakukan melalui penandatanganan perjanjian dan kesepakatan bersama pada akhir tahun lalu ini diharapkan dapat memperkuat usaha kami dalam mendukung ekonomi sirkular di Indonesia.

"Adapun BCA dan ECO juga tengah menjajaki kemungkinan kerja sama lanjutan dalam pembiayaan hijau lainnya. Maka kami akan terus berinovasi dalam mengembangkan bisnis berkelanjutan Perusahaan,” ujar dia.

Perseroan menggunakan kertas daur ulang yang diproduksi ECO untuk memproduksi berbagai macam produk kertas konversi dengan konsep ramah lingkungan.

Inisiatif tersebut menjadikan kertas daur ulang menjadi bernilai untuk digunakan menjadi berbagai macam produk. Kertas coklat seperti kraft liner, eco board, dan core board adalah produk utama dari ECO yang menjadi bahan baku bagi industri kertas konversi.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kembangkan Bisnis

PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) kembali meluncurkan green product sebagai pengganti gelembung plastik (bubble wrap) pertama di Indonesia, yaitu Hexcel Wrap (Dok: PT Alkindo Naratama Tbk)
PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) kembali meluncurkan green product sebagai pengganti gelembung plastik (bubble wrap) pertama di Indonesia, yaitu Hexcel Wrap (Dok: PT Alkindo Naratama Tbk)

ECO sebagai produsen kertas daur ulang telah berhasil memperoleh sertifikat Forest Stewardship Council (FSC) dan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).

Sertifikasi FSC ialah sertifikasi yang menyatakan produk yang digunakan berasal dari hutan dengan pengelolaan yang baik dan memberikan manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, hal ini juga selaras dengan kerja sama BCA dan ECO untuk bisnis berkelanjutan melalui pembiayaan hijau.

"Adanya dukungan pembiayaan hijau ini tentu menjadi kesempatan kami untuk terus berinovasi dan mengembangkan bisnis ALDO khususnya untuk pertumbuhan ekonomi sirkular di Tanah Air,” ujar dia.

Ia mencontohkan, dengan perseroan menggunakan bahan baku dari ECO sudah membuat paper bag dan paper box ke sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG), Food and Beverages (F&B), dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Adanya paper bag dan paper box ini merupakan upaya kami untuk mendorong penggunaan produk-produk ramah lingkungan,” ujar dia.

 

Produk Perseroan

PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) kembali meluncurkan green product sebagai pengganti gelembung plastik (bubble wrap) pertama di Indonesia, yaitu Hexcel Wrap (Dok: PT Alkindo Naratama Tbk)
PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) kembali meluncurkan green product sebagai pengganti gelembung plastik (bubble wrap) pertama di Indonesia, yaitu Hexcel Wrap (Dok: PT Alkindo Naratama Tbk)

Baru-baru ini Alkindo Naratama juga membuat produk kemasan kertas coklat yang ramah lingkungan, yakni Hexa Wrap. Inovasi produk berkelanjutan Hexa Wrap ini merupakan pengganti gelembung plastik (bubble wrap) yang pertama di Indonesia yang terbuat dari kertas coklat (recycled paper) berbentuk struktur sarang lebah. Tujuannya adalah untuk mengurangi sampah plastik di industri e-commerce.

Pada kuartal I-2022, perseroan meraih kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 70,8 persen YoY.  Pada kuartal I-2022 Alkindo Naratama juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp 407,3 miliar atau naik 19,6 persen YoY. Hal ini didorong oleh berbagai inovasi berkelanjutan Alkindo Naratama.

"Ke depan kami berharap dapat terus meningkatkan kinerja kami yang didukung oleh berbagai strategi bisnis berkelanjutan ALDO. Serta, diiringi dukungan dan kerja sama dengan berbagai pihak, seperti adanya pembiayaan hijau dari BCA ini, kami optimis dapat terus berkomitmen dalam ESG dan memberikan kinerja yang terbaik,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya