Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengumumkan aksi jual beli saham PT J&P Indonesia (JPI) yang berlangsung pada 29 Juni 2022.
Dalam transaksi tersebut, PT Hamparan Logistik Nusantara (HLN) telah membeli saham milik PT Batuta Tambang Abadi (BTA) pada JPI sejumlah 17.047.999 lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 124,68 miliar.
Baca Juga
"Transaksi ini dilaksanakan dalam rangka mendukung lebih lanjut tindakan korporasi yang dilakukan oleh HLN," ungkap manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia Tbk (BEI), ditulis Senin (4/7/2022).
Advertisement
Sebelumnya, perseroan juga mengumumkan penyetoran modal senilai Rp 376,87 miliar, dan pengambilan sebagian saham baru yang diterbitkan HLN sebanyak 292.907 lembar senilai Rp 292,01 miliar. Di mana sebesar Rp 83,96 miliar dicatatkan oleh HLN sebagai agio. Setelah efektifnya transaksi, BTA memiliki sebanyak 55,3 persen dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh HLN.
Transaksi dilakukan karena BTA memiliki kepentingan atas pengembangan kegiatan usaha HLN. Di sisi lain, transaksi tersebut merupakan bentuk dukungan pemegang saham HLN dalam rangka melakukan langkah-langkah strategis dalam melakukan tindakan korporasi yang HLN ke depannya.
"Atas dokumen-dokumen sehubungan dengan transaksi antara BTA dan HLN, telah dibuat menggunakan syarat dan ketentuan yang sama apabila dilakukan dengan pihak yang tidak terafiliasi, sehingga syarat dan ketentuan atas Transaksi tersebut dilakukan secara arm’s length," imbuh manajemen.
Kedua transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi. Di mana baik BTA maupun HLN merupakan perusahaan terkendali perseroan. Namun, transaksi afiliasi ini bukan merupakan transaksi benturan kepentingan.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Merdeka Copper Gold Serap Belanja Modal Setara Rp 1 Triliun pada Kuartal I 2022
Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 72 juta atau sekitar Rp 1,05 triliun (kurs Rp 14,614 per USD) hingga kuartal I 2022.
Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, David Thomas Fowler menuturkan, belanja modal itu dialokasikan untuk pengembangan proyek Acid Iron Metal (AIM).
"Capex spending untuk kuartal I 2022 sebesar USD 72 juta. Rinciannya, untuk tambang emas Tujuh Bukit USD 8 juta, tambang tembaga Tujuh Bukit USD 10 juta, tambang tembaga Wetar USD 14 juta, dan AIM USD 40 juta," kata dia kepada Liputan6.com, ditulis Minggu (12/6/2022).
Secara keseluruhan tahun, perseroan menyiapkan belanja modal hingga USD 390 juta sampai dengan akhir tahun. Sama seperti realisasi di tiga bulan pertama di 2022, belanja modal hingga akhir tahun paling banyak diapkasikan untuk membiayai proyek AIM.
"Untuk full year 2022, capex spending plan sebesar USD 390 juta, paling banyak AIM sebesar USD 200 juta," ungkap David.
Selain untuk AIM, belanja modal 2022 yang dialokasikan untuk tambang emas Tujuh Bukit sebesar USD 40 juta, tambang tembaga Tujuh Bukit USD 50 juta.
Kemudian tambang tembaga Wetar Copper USD 50 miliar, serta proyek Pani sebesar USD 50 juta. Perseroan  berhasil melakukan akuisisi 50 persen kepemilikan Lion Selection Asia Limited (LSA) di PT Pani Bersama Jaya (PBJ) pada kuartal I 2022. Akai itu menjadikan kepemilikan ekonomis MDKA pada Proyek Emas Pani meningkat menjadi 70 persen.
Advertisement
Absen Bagikan Dividen 2021
Sebelumnya, pemegang saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menyetujui tidak ada pembagian dividen atas laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021.
Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, Albert Saputro mengatakan, perseroan aktif mengoptimalkan potensi pendanaan untuk mendukung pengembangan bisnis.
"Saat ini belum ada pembagian dividen yang diputuskan di RUPS mengingat banyaknya jumlah proyek pengembangan ke depan yang harus dilakukan perusahaan," kata Albert dalam paparan publik, Jumat, 10 Juni 2022.
Adapun sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 36,14 juta atau sekitar Rp 526,45 miliar (kurs Rp 14.567 per USD). Turun tipis dibandingkan laba tahun sebelumnya sebesar USD 36,19 juta.
Sementara sebagai hasil dari RUPSLB, perseroan mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Hasil RUPSLB
Dalam aksi tersebut, perseroan akan mengeluarkan maksimal 2,29 miliar lembar saham atau maksimal 10 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan atau disetor MDKA.
"Persetujuan private placement ini bertujuan untuk memberikan flexibilitas pendanaan untuk Perseroan dalam pengembangan kegiatan usaha dan mendukung potensi ekspansi. Hingga saat ini, kami masih terus melakukan pengembangan di aset-aset utama kami, termasuk melihat peluang pengembangan di sektor potensial," ujar Albert.
RUPS juga menyetujui rencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimal 0,5 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor MDKA dengan alokasi dana maksimal sebesar Rp 600 miliar. Buyback saham akan dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu maksimal 18 bulan sejak disetujui oleh RUPSLB.
"Buyback saham ini dilakukan sehingga MDKA dapat memiliki fleksibilitas yang memungkinkan MDKA memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham MDKA jika harga saham MDKA tidak mencerminkan nilai atau kinerja MDKA yang sebenarnya," ujar Albert.
Selain itu, RUPS juga menetapkan perubahan susunan dewan komisaris yakni mengangkat Tang Honghui sebagai Komisaris Perseroan menggantikan Richard Bruce Ness yang mengundurkan diri.
Advertisement